Hitstat

07 December 2019

Yohanes - Minggu 03 Sabtu


Pembacaan Alkitab: Yoh. 2:1-11
Doa baca: “Hal itu dilakukan Yesus di Kana yang di Galilea, sebagai yang pertama dari tanda-tanda-Nya dan dengan itu Ia telah menyatakan kemuliaan-Nya, dan murid-murid-Nya percaya kepada-Nya.” (Yoh. 2:11)


Prinsip Hayat


Air mempunyai dua arti kiasan dalam Alkitab. Ada yang mewakili hayat (Yoh. 4:14; 7:38), ada pula yang mewakili maut (Kej. 1:2, 6; Kel. 14:21; Mat. 3:16). Semua bejana batu dalam pesta pernikahan penuh dengan air berarti seluruh umat manusia secara alamiah penuh dengan maut. Tuhan Yesus dengan ajaib mengubah air kematian ini menjadi anggur (Yoh. 2:8-9). Tuhan tidak hanya dapat menjadikan apa yang tidak ada menjadi ada (Rm. 4:17), bahkan mengubah maut menjadi hayat. Sebelum kita diselamatkan, kita adalah tempayan yang penuh dengan air maut, namun puji Tuhan, Ia datang dan mengubah air maut kita menjadi hayat.

Dalam kitab ini, semua mukjizat yang dilakukan oleh Tuhan, dalam bahasa aslinya disebut tanda (Yoh. 2:23; 3:2; 4:54; 6:2, 14, 26, 30; 7:31; 9:16; 10:41; 11:47; 12:18, 37; 20:30). Semua ini adalah mukjizat, tetapi digunakan sebagai tanda untuk melambangkan perkara hayat. Perkara apa pun yang disebut pertama kali dalam Alkitab, selalu menjadi (menentukan) prinsip perkara itu. Prinsip mengubah maut menjadi hayat dapat diterapkan pada peristiwa perempuan Samaria dalam Yohanes 4. Tuhan masuk ke dalam kehidupannya dan mengubah dia. Prinsip ini juga dapat diterapkan pada orang yang sakit selama 38 tahun dalam pasal 5, orang banyak yang kelaparan dalam pasal 6, perempuan berdosa dalam pasal 8, orang buta dalam pasal 9, dan Lazarus dalam pasal 11. Dalam Yohanes 2:11 menunjukkan bahwa melalui mengubah maut menjadi hayat, kemuliaan Tuhan dinyatakan. Maria, ibu Yesus di sini melambangkan manusia alamiah yang tidak bersangkut-paut dengan hayat dan harus ditaklukkan oleh hayat ilahi (ayat 3-5). Dalam setiap keadaan, kita perlu mengenal Tuhan sebagai Dia yang mengubah maut menjadi hayat, dalam tiap keadaan belajar memanggil nama-Nya sampai menjamah Dia sebagai air hayat!


Sumber: Pelajaran-Hayat Yohanes, Buku 1, Berita 6

No comments: