Hitstat

03 June 2020

Kisah Para Rasul - Minggu 4 Rabu


Pembacaan Alkitab: Kis. 2:1-13; Kel. 23:19a; Gal. 3:14
Suplemen #201


Kenikmatan Kelimpahan Kristus yang Bangkit


Doa baca: “Yang terbaik dari buah bungaran hasil tanahmu haruslah kaubawa ke dalam rumah Tuhan, Allahmu.” (Kel. 23:19a)


Tahukah Anda apa yang terjadi pada hari Pentakosta? Pada hari itu terjadi pencurahan Roh yang almuhit. Roh ini adalah hasil yang limpah dari Allah Tritunggal yang telah melalui proses yang diberikan oleh Dia kepada umat pilihan-Nya sebagai berkat Injil. Ini menunjukkan bahwa berkat unik Injil itu bukan surga, juga bukan pengampunan dosa-dosa; berkat unik Injil adalah Roh itu, yaitu Roh yang almuhit dari Allah Tritunggal yang telah melalui proses. Roh ini adalah berkat Injil yang diberikan kepada kita supaya kita dapat menikmati Kristus yang almuhit, yang adalah perwujudan Allah Tritunggal, sebagai tanah permai kita.

Keluaran 23:19a mengatakan, ”Yang terbaik dari buah bungaran hasil tanahmu, haruslah kau bawa ke dalam rumah TUHAN, Allahmu.” Kita telah nampak bahwa berkas buah bungaran melambangkan Kristus di dalam kebangkitan-Nya. Sebagai buah bungaran, Kristus itu baru dan segar. Pada pagi hari dari kebangkitan-Nya, Dia ingin pergi secara langsung kepada Bapa dan menyajikan diri-Nya kepada Bapa sebagai buah bungaran. Tetapi Dia ditahan oleh Maria, yang menikmati Dia sebagai ”berkas” di dalam kebangkitan. Bahkan sebelum Allah Bapa menikmati Kristus yang bangkit, Maria memiliki sedikit kenikmatan terhadap Dia dengan cara ini.

Dalam Filipi 1:19 Paulus membicarakan suplai yang limpah lengkap dari Roh Yesus Kristus. Suplai yang kita terima seperti buah bungaran dari tuaian itu segar, tetapi tidak limpah lengkap. Hanya ketika kita memiliki tuaian maka kita memiliki suplai yang limpah lengkap. Ketika Roh ekonomikal dicurahkan ke atas Tubuh Kristus pada hari Pentakosta, kenikmatan terhadap Kristus itu menjadi limpah lengkap. Ini adalah kenikmatan yang limpah lengkap terhadap Kristus di dalam kenaikan-Nya.


Sumber: Pelajaran-Hayat Kisah Para Rasul, Buku 1, Berita 6

No comments: