Hitstat

10 June 2020

Kisah Para Rasul - Minggu 5 Rabu


Pembacaan Alkitab: Kis. 2:1-13
Kidung #194


Beberapa Kasus yang Berhubungan dengan Bahasa Lidah


Doa baca: “Baik orang Yahudi maupun penganut agama Yahudi, orang Kreta dan orang Arab, kita mendengar mereka berbicara dalam bahasa kita sendiri tentang perbuatan-perbuatan besar yang dilakukan Allah.” (Kis. 2:11)


Selama pelatihan musim panas pada tahun 1963, saya meminta seorang saudara untuk membacakan kepada para peserta suatu artikel dari satu majalah kharismatik tertentu. Penulis artikel itu mengatakan bahwa ia telah menghubungi dua ratus orang yang mengaku bisa berbahasa lidah. Tanpa kecuali, semua orang dari dua ratus orang itu meragukan bahwa bahasa lidah yang mereka katakan itu adalah yang sejati.

Beberapa orang yang terlibat dalam apa yang disebut berbahasa lidah juga telah memberikan nubuat-nubuat yang telah terbukti bohong. Misalnya, pada tahun 1963 dan 1964 ada laporan-laporan di surat kabar tentang nubuat-nubuat Pentakosta yang mengatakan bahwa akan terjadi gempa bumi di Los Angeles dan bahwa kota itu akan tenggelam ke dalam samudera. Tetapi, tanggal terjadinya gempa bumi itu telah berlalu, dan tidak ada apa pun yang terjadi. Jelaslah, bahwa tidak tergenapnya nubuat itu cukup membuktikan bahwa nubuat-nubuat itu adalah bohong.

Orang-orang yang mengaku berbahasa lidah harus mempertimbangkan pengalaman mereka. Khususnya mereka harus memeriksa apakah yang mereka ungkapkan ketika berbahasa lidah itu adalah suatu dialek, suatu bahasa yang dapat dimengerti. Jika mereka jujur, maka banyak yang akan mengakui bahwa ketika mereka berbahasa lidah, mereka tidak mengatakan suatu dialek. Tetapi seperti yang telah kita tunjukkan dari Kisah Para Rasul 2, apa yang dikatakan oleh orang-orang yang dipenuhi dengan Roh Kudus pada hari Pentakosta itu adalah satu dialek yang dapat dipahami. Karena itu, bahasa lidah yang sejati itu bukan hanya satu suara atau bunyi saja. Bahasa lidah yang sejati adalah satu dialek.


Sumber: Pelajaran-Hayat Kisah Para Rasul, Buku 1, Berita 8

No comments: