Hitstat

12 June 2020

Kisah Para Rasul - Minggu 5 Jumat


Pembacaan Alkitab: Kis. 2:14-40
Suplemen #233


Menyeru Nama Tuhan


Doa baca: “Dan siapa saja yang berseru kepada nama Tuhan akan diselamatkan.” (Kis. 2:21)


Dalam Perjanjian Baru, menyeru nama Tuhan mulanya disinggung oleh Petrus (Kis. 2:21) pada hari Pentakosta sebagai penggenapan nubuat Yoel. Penggenapan ini berhubungan dengan pencurahan Roh almuhit secara ekonomikal oleh Allah ke atas umat pilihan-Nya supaya mereka dapat berbagian dalam yobel Perjanjian Baru. Nubuat Yoel dan penggenapannya tentang yobel Perjanjian Baru Allah memiliki dua aspek. Pada aspek Allah, Dia mencurahkan Roh-Nya dalam kenaikan Kristus yang bangkit. Pada aspek kita, kita menyeru nama Tuhan yang naik ke surga, yang telah merampungkan semua, mencapai semua, dan mendapatkan semua.

Menyeru nama Tuhan sangatlah perlu bagi kita, orang-orang beriman dalam Kristus, agar kita dapat berbagian dan menikmati Kristus yang almuhit dengan segala yang telah Dia rampungkan, capai, dan dapatkan (1 Kor. 1:2). Menyeru nama Tuhan adalah praktik yang utama dalam ekonomi Perjanjian Baru Allah yang memungkinkan kita menikmati Allah Tritunggal yang telah melalui proses untuk keselamatan kita yang sempurna (Rm. 10:10-13). Praktik ini terdapat juga pada perkataan Paulus kepada Timotius dalam 2 Timotius 2:22 yang menunjukkan bahwa pada masa sebermula, semua pencari Tuhan adalah orang-orang yang menyeru nama Tuhan.

Istilah Yunani untuk “berseru kepada” (Kis. 2:21) adalah epikaleo, yang terdiri atas epi yang berarti kepada, dan kaleo yang berarti berseru (dengan menyebut nama), yaitu memanggil dengan suara yang terdengar bahkan dengan nyaring, seperti yang dilakukan Stefanus (Kis. 7:59-60). Selain itu, Kisah Para Rasul 2:21 membicarakan tentang berseru kepada nama Tuhan. Nama mengacu kepada personanya. Yesus adalah nama Tuhan, dan Roh itu adalah persona-Nya. Ketika kita menyeru, “Tuhan Yesus,” kita menerima Roh itu. Puji Tuhan!


Sumber: Pelajaran-Hayat Kisah Para Rasul, Buku 1, Berita 9

No comments: