Hitstat

15 June 2020

Kisah Para Rasul - Minggu 6 Senin


Pembacaan Alkitab: Kis. 2:14-47
Kidung # 34


Pekerjaan dan Kematian Tuhan Yesus


Doa baca: “Hai orang-orang Israel, dengarlah perkataan ini: Yesus dari Nazaret adalah orang yang telah ditentukan Allah dan dinyatakan kepadamu dengan kekuatan-kekuatan dan mukjizat-mukjizat dan tanda-tanda ajaib yang dilakukan oleh Allah dengan perantaraan Dia di tengah-tengah kamu, seperti yang kamu ketahui.” (Kis. 2:22)


Bahasa Yunani yang diterjemahkan “dinyatakan” dalam ayat 22 secara harfiah berarti ditunjukkan, diperlihatkan, dipamerkan, yaitu dibuktikan dengan menunjukkan, dan karenanya diakui. Ini menunjukkan bahwa pekerjaan Tuhan adalah penyataan Allah tentang Dia, pameran-Nya mengenai Dia. Sewaktu Kristus hidup dan menunaikan ministri, apa pun yang Dia lakukan adalah suatu pameran dari fakta bahwa pekerjaan-Nya dilakukan oleh Allah.

Dalam 2:23 kita nampak kematian Tuhan adalah menurut penetapan dan pengenalan Allah sebelumnya: “Dia yang diserahkan Allah menurut maksud dan rencana-Nya….” Ini menunjukkan bahwa penyaliban Tuhan bukanlah perkara yang kebetulan dalam sejarah manusia, melainkan suatu perampungan dengan tujuan khusus dari ketetapan ilahi Allah Tritunggal.

Kristus telah ditetapkan, disiapkan oleh Allah untuk menjadi Anak Domba yang menebus (Yoh. 1:29) bagi orang-orang pilihan-Nya menurut pengenalan diri-Nya sebelum dunia dijadikan (1 Ptr. 1:20). “Orang-orang durhaka” (Kis. 2:23) menunjukkan bahwa Yesus dibunuh oleh seluruh umat manusia. Kemudian, penyaliban adalah praktik yang diambil oleh orang Romawi untuk menghukum mati budak dan pelaku kejahatan yang berat saja. Penyaliban Tuhan Yesus bukan hanya menggenapi nubuat Perjanjian Lama, tetapi juga mengenapi firman Tuhan tentang cara mati-Nya. Dengan cara demikianlah Tuhan dihukum mati. Ini membuktikan bahwa kematian Tuhan tidak terjadi secara kebetulan, melainkan telah ditetapkan Allah. Jika merenungkan hal ini, kita dapat berkata bahwa pekerjaan Tuhan Yesus sungguh ajaib.


Sumber: Pelajaran-Hayat Kisah Para Rasul, Buku 1, Berita 10

No comments: