Hitstat

08 June 2020

Kisah Para Rasul - Minggu 5 Senin


Pembacaan Alkitab: Kis. 2:1-13
Kidung #208


Mengenai Berbahasa Lidah


Doa baca: “Dan tampaklah kepada mereka lidah-lidah seperti lidah api yang bertebaran dan hinggap pada mereka masing-masing. Lalu mereka semua dipenuhi dengan Roh Kudus dan mulai berbicara dalam bahasa-bahasa lain, seperti yang diberikan oleh Roh itu kepada mereka untuk dikatakan.” (Kis. 2:3-4)


“Lidah-lidah” dalam Kisah Para Rasul 2:3 adalah suatu tanda berbicara, yang menandakan bahwa Roh kuasa ekonomikal Allah terutama adalah untuk berbicara. Roh ini adalah Roh yang berbicara. Lidah-lidah itu seperti nyala api yang bertebaran di atas setiap orang dari seratus dua puluh orang itu. “Api” menandakan kuasa yang membakar untuk menyucikan dan mendorong dalam pergerakan ekonomi Allah. Fakta bahwa kata kerja “bertebaran” itu tunggal, menunjukkan bahwa satu lidah hinggap pada diri mereka masing-masing.

Kita perlu membaca ayat 4 dengan teliti, dengan memperhatikan tanda bacanya. Perhatikan bahwa ada koma setelah “Roh Kudus.” Koma setelah “Roh Kudus” dapat membantu kita untuk melihat bahwa “semua” ini bukan menjelaskan “dipenuhi” dan juga bukan menjelaskan “mulai berbicara.” Di sini ada dua predikat: “dipenuhi” dan “mulai berbicara.”

Menurut tata bahasanya, ayat 4 tidak mengatakan bahwa semuanya dipenuhi dengan Roh Kudus dan semuanya mulai berkata-kata dalam bahasa-bahasa lain. Misalnya, saya berkata, “Semua orang kudus datang ke dalam sidang, dan mereka mulai berdoa.” Apakah ini berarti mereka semua berdoa? Tidak, ini bukan berarti demikian. Demikian pula, ayat 4 tidak mengatakan bahwa semua yang dipenuhi dengan Roh Kudus itu berbahasa lidah.

Setelah meluangkan banyak waktu dalam mempelajari ayat ini, saya memiliki jaminan untuk mengatakan bahwa “semua” di sini tidak menjelaskan predikat yang kedua. Sebaliknya, perkataan ini hanya menunjukkan bahwa seratus dua puluh orang itu dipenuhi dengan Roh Kudus. Karena itu, ayat 4 tidak menunjukkan bahwa mereka semua berbahasa lidah.


Sumber: Pelajaran-Hayat Kisah Para Rasul, Buku 1, Berita 8

No comments: