Hitstat

01 June 2020

Kisah Para Rasul - Minggu 4 Senin


Pembacaan Alkitab: Kis. 2:1-13
Kidung #226


Hari Pentakosta


Doa baca: “Ketika tiba hari Pentakosta, mereka semua berkumpul di satu tempat.” (Kis. 2:1) 


Hal pertama yang terjadi dalam perkembangbiakan ini adalah pencurahan Roh Kudus. Pencurahan ini adalah baptisan Roh Kudus yang dilaksanakan oleh Kepala surgawi ke atas Tubuh-Nya. Mengenai baptisan Roh Kudus kita perlu kembali kepada firman yang murni, mengesampingkan ajaran-ajaran yang lain, dan memperhatikan wahyu di dalam firman kudus Allah.

Kisah Para Rasul 2:1 mengatakan, ”Ketika tiba hari Pentakosta, mereka semua berkumpul di satu tempat.” Kata ”Pentakosta” berarti kelima puluh. Inilah hari kelima puluh setelah kebangkitan Tuhan, dihitung mulai dari hari kedua, setelah hari raya Paskah saat Tuhan disalibkan, dengan tujuh minggu di tengahnya. Ini adalah penggenapan hari raya Tujuh Minggu (Ul. 16:10), yang juga disebut hari raya Menuai (Kel. 23:16), dihitung mulai dari hari persembahan seberkas tuaian yang pertama, yang matang lebih dulu sampai pada hari setelah Sabat yang ketujuh (Im. 23). Berkas tuaian pertama yang dipersembahkan kepada Allah melambangkan Kristus yang bangkit dipersembahkan kepada Allah pada hari kebangkitan-Nya, yaitu sehari setelah hari Sabat (Yoh 20:1). Sejak hari itu sampai hari Pentakosta tepat lima puluh hari.

Hari raya Menuai melambangkan kenikmatan atas hasil berlimpah yang dibawakan oleh Kristus yang bangkit. Hasil berlimpah ini adalah Roh almuhit dari Allah Tritunggal yang telah melalui proses, yaitu berkat Injil yang Ia berikan kepada umat pilihan-Nya (Gal. 3:14) supaya mereka bisa menikmati Kristus yang almuhit (perwujudan Allah Tritunggal) sebagai tanah permai mereka. Ini menandakan dengan menerima Roh yang limpah lengkap pada hari Pentakosta, orang-orang beriman bukan hanya telah memasuki tanah permai, tetapi juga telah berbagian dalam kekayaan berlimpah dari Kristus yang almuhit (Ef. 3:8) di dalam kebangkitan dan kenaikan-Nya, sebagai bagian penuh dari Allah dalam ekonomi Perjanjian Baru-Nya.


Sumber: Pelajaran-Hayat Kisah Para Rasul, Buku 1, Berita 6

No comments: