Hitstat

15 January 2010

Kisah Para Rasul Volume 2 - Minggu 4 Sabtu

Berdoa, Penuh Roh dan Memberitakan Firman dengan Berani
Kisah Para Rasul 4:31
Dan ketika mereka sedang berdoa, goyanglah tempat mereka berkumpul itu dan mereka semua penuh dengan Roh Kudus, lalu mereka memberitakan firman Allah dengan berani

Ayat Bacaan: Kis. 4:31; 1 Tes. 5:17-19; 2 Tim. 1:6-7

Kisah Para Rasul 4:31 mengatakan, ketika murid-murid sedang berdoa, “Goyanglah tempat mereka berkumpul itu dan mereka semua penuh dengan Roh Kudus lalu mereka memberitakan firman Allah dengan berani.” Saat itu para murid adalah sekelompok orang Galilea yang tinggal di Yerusalem, yang berada di bawah aniaya dan ancaman penganut agama Yahudi. Namun selain diri Tuhan mereka tidak mempedulikan yang lain. Mereka hanya mengasihi Tuhan, menuntut Tuhan. Selain Kristus Putra Allah, mereka tidak mengetahui lainnya. Mereka setiap hari tak henti-hentinya berdoa, mengucap syukur dalam segala hal, juga penuh dengan sukacita. Karena itu, mereka tidak memadamkan roh itu (1 Tes. 5:17-19), mereka mengobarkan roh mereka seperti mengobarkan api (2 Tim. 1:6-7). Mereka adalah orang-orang yang demikian. Mereka tidak hanya dipenuhi Roh Kudus di dalam, di luar juga dicurahi Roh Kudus; mereka memiliki kelimpahan Roh itu. Jika sebuah gelas hanya diisi air setengahnya, itu tidak berlimpah; tetapi jika diisi sampai penuh bahkan meluap, maka air itu akan meluber dan tumpah keluar. Orang-orang saleh yang kekasih dalam Kisah Para Rasul 4:31 penuh dengan Kristus, dan karena itu meluap keluar, penuh dengan kekuatan membicarakan perkataan Allah.
Setiap orang di antara kita, seharusnya mengalirkan Kristus melalui berbicara. Jika tidak demikian, kita akan seperti ban yang kekurangan angin. Kita tidak dipenuhi, karena kita tidak berdoa. Kita tidak berdoa, karena kita meninggalkan Kristus. Kita tidak mengalirkan, karena kehidupan kita tidak menuruti roh. Kita perlu “tenggelam dan tergila-gila” terhadap Kristus. Kita perlu tinggal di dalam Kristus, menjaga diri sendiri di dalam kesatuan hayat, kesatuan organik di dalam Kristus. Kita perlu dalam tindakan kita, kehidupan kita, bahkan seluruh diri kita, menuruti roh. Dengan demikian, kita bisa setiap hari, di mana saja, membicarakan Kristus. Kita adalah orang Kristen, kita harus benar-benar memahami bahwa orang Kristen adalah ranting dari Kristus. Status kita adalah ranting yang melekat pada pokok anggur. Sebagai ranting Kristus, kehidupan kita adalah hidup menurut roh. Kemudian, dengan sendirinya kita akan mengalirkan hayat melalui memberitakan firman Allah kepada orang lain.

No comments: