Hitstat

27 January 2010

Kisah Para Rasul Volume 3 - Minggu 2 Kamis

Firman Allah Bertumbuh
Kisah Para Rasul 6:7
Firman Allah makin tersebar (TL. bertumbuh), dan jumlah murid di Yerusalem makin bertambah banyak; juga sejumlah besar imam menyerahkan diri dan percaya

Ayat Bacaan: Kis. 4:31, 6:3-4, 6:7, 12:24; 19:20; Mrk. 4:14

Melalui pemilihan 7 diaken, para rasul dapat memusatkan pikiran mereka dalam doa dan pelayanan firman (Kis. 6:3-4). Karena hal ini pula, Firman Allah makin tersebar seperti yang dikatakan dalam Kisah Para Rasul 6:7a, “Firman Allah makin tersebar, dan jumlah murid di Yerusalem makin bertambah banyak...”. Kata “tersebar” dalam bahasa aslinya mengacu kepada pertumbuhan dalam hayat. Ini membuktikan bahwa firman Allah adalah perkara hayat yang bertumbuh bagaikan benih yang ditaburkan ke dalam hati manusia (Mrk. 4:14). Dalam Kisah Para Rasul, kita diberitahu tiga kali mengenai firman yang bertumbuh dan firman yang bertambah banyak (Kis. 6:7; 12:24; 19:20). Sesuatu yang tidak bernyawa tidak pernah dapat bertumbuh tetapi firman itu menumbuhkan. Sebenarnya, pertambahan murid-murid tergantung dari pertumbuhan firman. Namun, banyak orang yang membaca Kisah Para Rasul sebagian besar memusatkan perhatian mereka kepada Roh. Tak diragukan lagi, Roh itu ditekankan di dalam Kisah Para Rasul. Tetapi mereka yang menerima Roh tidak pergi keluar dan mengajarkan Roh itu. Melainkan, mereka mengajarkan perkataan itu. Banyak ayat dalam Kisah Para Rasul memberitahu kita bahwa apa yang diajarkan oleh kelompok pertama kaum imani adalah firman itu. Penyebaran yang demikian dalam Kisah Para Rasul 8 membawa kabar baik dari firman itu (ay. 1). Orang-orang yang percaya dalam firman itu, menerima firman itu, dan firman itu menjadi begitu besar di mana firman itu bertumbuh dan bertambah banyak.
Firman ilahi adalah sesuatu yang benar-benar kita perlukan dan kita harus menjadi satu dengan Firman itu, penuh dengan Firman, dijenuhi oleh Firman, dan disusun oleh Firman itu. Kemudian ketika kita melayankan, kita melayankan Firman itu melalui Roh. Kita tidak melayankan Roh melalui Firman, tetapi kita melayankan Firman melalui Roh. Dalam pasal empat Kisah Para Rasul, ketika murid-murid dan rasul-rasul sedang berdoa, mereka dipenuhi dengan Roh dan mulai membicarakan firman itu dengan berani (Kis. 4:31). Mereka tidak mengajarkan Roh itu; Roh hanyalah kekuatan bagi mereka untuk mengajarkan firman itu.

No comments: