Hitstat

25 January 2010

Kisah Para Rasul Volume 3 - Minggu 2 Selasa

Memusatkan Pikiran dalam Doa dan Pelayanan Firman

Kisah Para Rasul 6:4
Dan supaya kami sendiri dapat memusatkan pikiran dalam doa dan pelayanan Firman

Ayat Bacaan: Ibr. 1:1; 2 Sam. 23:2; Kol. 4:2, 3:16; Ef. 6:17-18

Alkitab menunjukkan kepada kita bahwa pekerjaan Allah yang terpenting di bumi adalah pembicaraan Firman-Nya. Allah memilih berbicara melalui manusia (Ibr. 1:1; 2 Sam. 23:2). Firman Allah dilepaskan melalui mulut manusia. Kisah Para Rasul 6:4 berkata, “Supaya kami sendiri dapat memusatkan pikiran dalam doa dan pelayanan firman.” Pelayanan firman ialah melayani orang dengan firman Allah. Namun pelayanan firman perlu didahului oleh doa. Doa membuat roh kita dilatih dan dikuatkan. Karena itu, untuk mengenal firman Allah, kita harus memiliki doa yang cukup. Tanpa doa, ministri firman tidak akan hidup dan kuat. Tanpa doa, meskipun firman bisa diberitakan tetapi tanpa kekuatan, tanpa otoritas. Bila ingin firman yang kita beritakan ada kekuatan, ada otoritas, mutlak harus berdoa. Berdoa sangat penting bagi pemberitaan firman.
Dalam Kolose 4:2 Paulus menyuruh kita bertekun dalam doa. “Bertekun dalam doa” berarti bukan hanya terus-menerus dalam doa, tetapi kita harus berjuang atau berusaha keras untuk meneruskan doa kita. Dalam lingkungan kita, hampir setiap hal bertentangan dengan doa. Untuk dapat berdoa, kita perlu melawan arus lingkungan kita. Jika kita lemah dalam berdoa, kita akan mudah terbawa arus lingkungan kita. Sebab itu, kita perlu berdoa terus-menerus dan bertekun dalam doa di tengah-tengah lingkungan kita.
Ketika kita masuk ke dalam Dia dan kita bersatu dengan Dia dalam ministri surgawi-Nya, kita bersatu dengan Dia dalam doa dan dalam pelayanan firman. Untuk bertekun dalam pelayanan firman, kita perlu meluangkan waktu untuk mempelajari dan merenungkan firman Tuhan agar kita mendapatkan terang dan wahyu Allah. Dengan bertekun di dalam firman kita akan menjadi orang yang dipenuhi, dijenuhi, diresapi dan bersatu dengan firman. Kapan saja kita berhimpun dalam persekutuan, atau saat menggembalakan orang lain, kita dapat membantu orang lain menerima dan memahami firman Allah. Setiap o-rang yang menghadiri persekutuan kita pun dapat terbuka untuk menerima makanan rohani dan menikmati suplaian yang segar, kaya dan limpah.

No comments: