Hitstat

23 January 2010

Kisah Para Rasul Volume 3 - Minggu 2 Minggu

Masalah Bersungut-sungut
Kisah Para Rasul 6:1
Ketika jumlah murid makin bertambah, timbullah sungut-sungut di antara orang-orang Yahudi yang berbahasa Yunani terhadap orang-orang Ibrani, karena pembagian kepada janda-janda mereka diabaikan dalam pelayanan sehari-hari

Ayat Bacaan: Maz. 133:1; 1 Kor. 6:17

Tidak lama setelah gereja dihasilkan, gereja mulai merosot. Ini jelas terlihat dalam Kitab Kisah Para Rasul. Dalam pasal 5, Ananias dan Safira menipu Roh Kudus; dalam pasal 6, ada sungut-sungut di antara orang-orang Yahudi yang berbahasa Yunani terhadap orang-orang Yahudi yang berbahasa Ibrani karena perkara pembagian makanan sehari-hari. Ketika o-rang-orang Yahudi yang ada di perantauan kembali ke Yerusalem untuk merayakan hari raya Pentakosta, mereka berbicara dengan bahasa lain. Mereka tidak dapat berbahasa Ibrani tetapi berbicara dengan bahasa dari daerah mereka. Perbedaan bahasa ini menjadi satu masalah pada permulaan kehidupan gereja pada masa itu, sehingga di dalam gereja timbul sungut-sungut.
Bersungut-sungut adalah dari emosi kita yang belum ditanggulangi dan umumnya berasal dari para saudari; berbantah-bantahan adalah dari pikiran kita dan umumnya berasal dari para saudara. Keduanya menghalangi kita dalam melaksanakan keselamatan kita sampai sepenuhnya dan menghalangi kita dalam mengalami dan menikmati Kristus sepenuhnya. Di antara suami dan istri, ayah dan ibu, saudara dan saudari, ada banyak sungut-sungut dan perbantahan. Bahkan di dalam apa yang disebut “hidup gereja yang mulia”, ada juga hal-hal ini. Tidak berbantah-bantahan berarti tidak ada keragu-raguan. Tidak bersungut-sungut berarti bisa mempercayai orang lain, bisa saling mengasihi, dengan demikian gereja akan sehat dan terbangun.
Tidak bersungut-sungut dan tidak berbantah-bantahan benar-benar satu hal yang besar! Orang yang memperhidupkan Kristus tidak akan bersungut-sungut dan berbantah-bantahan. Kita perlu keselamatan yang seketika untuk melepaskan kita dari sungut-sungut dan perbantahan. Kita perlu keluar dari kebiasaan suka bersungut-sungut kepada satu kehidupan yang memperhidupkan Kristus melalui berseru kepada-Nya terus menerus. Bila kita berpaling kepada Tuhan dan berkata, “O Tuhan Yesus, aku cinta kepada-Mu,” kita akan diselamatkan dari bersungut-sungut dan berbantah-bantah. Ini adalah doa singkat yang paling manjur untuk memperhidupkan Kristus.

No comments: