Hitstat

16 January 2010

Kisah Para Rasul Volume 3 - Minggu 1 Minggu

Hidup dalam Kasih Karunia yang Melimpah
Kisah Para Rasul 4:33
Dengan kuasa yang besar rasul-rasul memberi kesaksian tentang kebangkitan Tuhan Yesus dan mereka semua hidup dalam kasih karunia yang melimpah-limpah

Ayat Bacaan: Kis. 4:33; Flp. 3:8; Kis. 11:33; 1 Ptr. 3:7; Rm. 5:21

Salah satu ciri-ciri kehidupan gereja sebermula adalah mereka semua hidup dalam kasih karunia yang melimpah-limpah (Kis. 4:33). Namun apakah kasih karunia itu? Umumnya orang-orang menganggap kasih karunia adalah kebaikan yang kita dapatkan tanpa jasa. Dan banyak orang Kristen mengira kasih karunia adalah berkat-berkat jasmani yang diterima dari Tuhan. Misalkan, ada orang yang menghitung berkat-berkat yang Allah berikan dalam satu tahun: pekerjaan yang ideal, rumah yang besar, mobil model terbaru, dan seterusnya. Namun Paulus berkata bahwa setiap benda selain Kristus adalah sampah (Flp. 3:8).
Saudara saudari, kasih karunia yang disebut dalam Alkitab tidak hanya mengacu kepada berkat-berkat jasmani. Dalam Kisah Para Rasul 4:33 kita dapat melihat bahwa kuasa yang besar dalam kebangkitan itu adalah kasih karunia yang melimpah-limpah. Kristus di dalam kebangkitan itulah kasih karunia. Kasih karunia yang dimaksud di sini adalah Allah yang dialami, diterima, dan dinikmati oleh kaum beriman. Kisah Para Rasul 11:33 mengatakan pula bahwa Barnabas di Antiokhia melihat kasih karunia Allah, yaitu Allah yang dialami dan dinikmati oleh kaum beriman di sana. Ayat-ayat itu semua menunjukkan bahwa kasih karunia tidak lain ialah Kristus menjadi kekuatan dan suplai hayat kita yang kita alami dan nikmati.
Kita harus mengenal kasih karunia melalui pengalaman kita sehari-hari. Misalkan, seorang saudara bermasalah dengan isterinya, kemudian ia mencari orang lain dan ia mendapatkan ajaran tentang suami dan isteri dari Paulus dalam Surat Efesus. Namun, cara demikian adalah tanpa kasih karunia. Yang diperlukan saudara itu ialah adanya orang yang dapat melayaninya dengan hayat dan berdoa bersamanya, maka kasih karunia akan menyuplai dia sehingga dia dapat menghadapi masalahnya. Setiap saudara dan saudari yang telah menikah harus belajar datang dan berdoa kepada Tuhan, “Tuhan, aku perlu Engkau. Aku tidak tahan lagi dengan situasi yang begini.” Asalkan kita mau terbuka sedemikian terhadap Tuhan, maka kasih karunia akan tersalur ke dalam kita dan kita akan beroleh kekuatan untuk maju ke depan.

No comments: