Hitstat

30 November 2006

Kejadian Volume 9 - Minggu 1 Jumat

Istri Pemberian Allah (1)
Kejadian 29:28
“Maka Yakub berbuat demikian; ia menggenapi ketujuh hari perkawinannya dengan Lea, kemudian Laban memberikan kepadanya Rahel, anaknya itu, menjadi isterinya.”

Demi mendapatkan Rahel, Yakub melayani Laban tujuh tahun. Tetapi akhirnya ia ditipu oleh Laban, karena ternyata yang ia nikahi adalah Lea. Walaupun Yakub tidak bersedia sehari pun bekerja bagi Lea, namun ia justru diberikan kepadanya sebagai hadiah cuma-cuma, sebagai suatu tambahan. Dalam hal ini kita nampak bahwa Allah mau membiarkan kita memiliki kesayangan kita, hanya saja kita harus membayar harga untuk itu. Disamping mengaruniakan kesayangan kita, Allah akan memberi kita suatu tambahan. Hari-hari sebelumnya, Yakub menipu orang; sekarang ia ditipu orang lain. Kini ia harus melayani Laban tujuh tahun lagi sebagai harga untuk mendapatkan Rahel.
Ada orang berkata bahwa ia lelah menjadi orang Kristen dan tidak mau lagi menjadi orang Kristen. Tetapi sekali kita menjadi seorang Kristen, tidak mungkin lagi berhenti menjadi orang Kristen. Alam semesta ini bukan berada di bawah pengendalian kita. Kita adalah ciptaan dan keputusan-keputusan tertentu mengenai kita telah dibuat sebelum kita lahir. Bukanlah kita yang memutuskan untuk lahir ke dalam dunia ini. Ini adalah perkara yang berasal dari Allah. Ini adalah alam semesta-Nya dan bumi-Nya, dan kita adalah umat-Nya. Sebagai orang-orang Kristen, kita telah melihat bahwa kita harus berada di dalam kehidupan gereja. Karena kita tidak punya pilihan di dalam perkara ini, maka marilah kita menempatkan diri kita ke dalam tangan pengubahan Allah dan membiarkan Dia mengerjakan pekerjaan pengubahan-Nya di dalam kita.

Istri Pemberian Allah (2)
Kej. 49:31; 29:32

Rahel adalah istri pilihan Yakub sendiri, yang disayang dan disanjung, sedangkan Lea adalah istrinya seturut konsepsi dan kehendak Allah. Ini terbukti dalam Kejadian 49:32, di mana kita diberi tahu bahwa Yakub menguburkan Lea dalam gua Makhpela, gua pilihan di mana Abraham beserta Sara, Ishak dan Ribka dikuburkan di sana. Allah itu teguh dalam ketetapan-Nya. Dalam pandangan-Nya, seorang suami hanya mempunyai seorang istri. Allah tidak mengakui Rahel sebagai istri Yakub. Lea itulah istri Yakub yang sejati, bukan Rahel.
Misalkan kita adalah seorang yang melayani Tuhan, seorang pekerja Allah. Kita mungkin cenderung memilih saudara tertentu sebagai rekan kerja kita. Namun rekan itu kita pilih menurut kesukaan kita, bukan oleh Allah menurut kesukaan kehendak-Nya. Allah kita itu agung adanya. Bila kita menghendaki kesukaan kita, Allah mungkin akan berkata, “Aku akan membiarkan kau memiliki pilihanmu. Namun ini kesempatan yang baik bagi-Ku untuk menanggulangi, mengubah dan memberimu pelajaran. Akhirnya, Aku akan mengaruniakan kau rekan yang sejati yang Kupilih dan yang tidak kau sukai.” Allah menghadiahkan Lea kepada Yakub. Tetapi apakah Yakub mengasihinya? Mungkin tidak. Dalam Kejadian 29:31 kita tahu bahwa “Lea dibenci”. Mula-mula, ia dibenci oleh Rahel dan kemudian ia dibenci oleh Yakub yang sudah pasti dipengaruhi oleh Rahel. Ada orang mengatakan bahwa Allah selamanya tidak memperbolehkan kita mempunyai pilihan kita. Ajaran ini tidak benar. Allah mengizinkan kita mempunyai pilihan, namun sebagai kompensasinya, kita akan menerima sejumlah penanggulangan dan pengubahan.
Sebagian dari antara kita yang telah menikah harus yakin bahwa kita memiliki istri atau suami yang betul-betul kita perlukan. Lagi pula, di dalam kehidupan gereja kita memiliki saudara dan saudari. Semua orang yang kekasih di dalam kehidupan gereja diperlukan untuk mengubah kita. Tuhan itu berdaulat, dan kita harus menyembah Dia untuk kedaulatan-Nya. Dia tidak pernah salah. Kadang-kadang kita dicobai untuk menjadi tidak sabar terhadap kelambanan seorang saudara atau terhadap kesalahan yang ia perbuat di bawah kedaulatan Tuhan. Pada waktu-waktu demikian, Roh yang berhuni mengingatkan kita bahwa semuanya ini adalah demi pengubahan kita. Pada waktu-waktu lainnya kita diingatkan, mungkin oleh istri kita, bahwa Allah membuat segala sesuatu bekerja sama demi kebaikan kita. Segala sesuatu bekerja sama untuk mendatangkan kebaikan bagi kita dengan cara pengubahan. Kita memerlukan proses pengubahan ini supaya kita diselamatkan dari alamiah kita.

Penerapan:
Tanpa menempuh kehidupan gereja yang tepat, kita tidak akan memiliki kesadaran akan pentingnya pengubahan di atas diri kita. Keperluan akan pengubahan itu menjadi lebih terasa jika kita hidup dan bersekutu bersama-sama dengan kaum beriman yang lain. Kehidupan gereja yang tepat merupakan wadah yang terbaik bagi Allah untuk mengubah kita.

Pokok Doa:
Tuhan Yesus, Engkau yang mengetahui keperluanku. Apa pun yang Kau beri, ajarlah aku untuk menerimanya dengan sukacita dan penuh ucapan syukur, karena pemberian-Mu tidak pernah salah dan tidak pernah sia-sia. Tuhan, aku kembali mempersembahkan diriku kepada-Mu.

No comments: