Hitstat

29 November 2006

Kejadian Volume 9 - Minggu 1 Kamis

Yakub Mencintai Rahel
Kejadian 29:15
“Kemudian berkatalah Laban kepada Yakub: ‘Masakan karena engkau adalah sanak saudaraku, engkau bekerja padaku dengan cuma-cuma? Katakanlah kepadaku apa yang patut menjadi upahmu.’”

Setelah lewat satu bulan Yakub tinggal di rumah pamannya, pamannya berkata kepadanya, “Masakan karena engkau adalah sanak saudaraku, engkau bekerja padaku dengan cuma-cuma? Katakanlah kepadaku apa yang patut menjadi upahmu” (Kej. 29:15). Yakub yang mencintai Rahel, lalu berterus terang kepada Laban dan menyahut, “Aku mau bekerja padamu tujuh tahun lamanya untuk mendapatkan Rahel, anakmu yang lebih muda itu” (Kej. 29:18). Cinta selalu membuat orang buta dan tolol. Seharusnya ia berkata mau bekerja selama tujuh bulan. Orang yang secerdik Yakub, mengapa bisa menjadi setolol itu? Mungkin Yakub khawatir kalau-kalau ia kehilangan Rahel bila menawarkan ikatan kerja jangka pendek. Karena itu, ia menawarkan untuk bekerja tujuh tahun bagi Laban agar ia dapat memperistri Rahel. Cintanya kepada Rahel telah membuat Yakub tidak mempertimbangkan tujuh tahun itu sebagai waktu yang lama.
Di aspek yang rohani, selama berabad-abad ini, banyak orang Kristen telah terpikat oleh Kristus sehingga mereka rela melakukan apa pun bagi-Nya, melakukan hal-hal yang dianggap bodoh oleh orang dunia. Tidak sedikit dari mereka yang bahkan rela kehilangan nyawanya karena iman mereka. Bukankah hal ini menakjubkan? Paulus dalam suratnya kepada orang-orang di Korintus berkata, “Sebab kasih Kristus yang menguasai (mendesak, TL.) kami...” (2 Kor. 5:14). Kasih Kristus telah membuat Paulus melupakan segalanya. Seluruh hidupnya hanya bagi Kristus dan kehendak Allah.

Ditipu oleh Laban
Kej. 29:16-27

Kejadian 29:16-20 mengatakan, “Laban mempunyai dua anak perempuan; yang lebih tua namanya Lea dan yang lebih muda namanya Rahel. Lea tidak berseri matanya, tetapi Rahel itu elok sikapnya dan cantik parasnya. Yakub cinta kepada Rahel, sebab itu ia berkata: ‘Aku mau bekerja padamu tujuh tahun lamanya untuk mendapat Rahel, anakmu yang lebih muda itu.’ Sahut Laban: ‘Lebih baiklah ia kuberikan kepadamu dari pada kepada orang lain; maka tinggallah padaku.’ Jadi bekerjalah Yakub tujuh tahun lamanya untuk mendapat Rahel itu, tetapi yang tujuh tahun itu dianggapnya seperti beberapa hari saja, karena cintanya kepada Rahel.’” Laban itu serakah, sehingga memeras kemenakannya selama tujuh tahun.
Alkitab tidak mengatakan bahwa setelah genap tujuh tahun, Laban kemudian memberi tahu Yakub bahwa tibalah waktunya memperistri Rahel. Tidak, melainkan Yakub yang mengajukan kepada Laban, “Berikanlah kepadaku bakal istriku itu, sebab jangka waktuku telah genap, supaya aku akan kawin dengan dia” (Kej. 29:21). Laban memang penuh akal. Setelah mengundang semua orang di tempat itu dan mengadakan perjamuan, kemudian pada waktu malam diambilnya Lea, putrinya, lalu dibawanya kepada Yakub, “maka Yakub pun menghampiri dia” (Kej. 29:22-23). Perjamuan diselenggarakan di siang hari, namun pernikahannya diselenggarakan di malam hari. Pada malam itu Laban menipu Yakub, sehingga memberinya Lea, anak perempuannya yang sulung sebagai pengganti Rahel. Keesokan harinya Yakub mengetahui bahwa Laban telah menipu dia, kemudian katanya, “Apakah yang kauperbuat terhadap aku ini? Bukankah untuk mendapat Rahel aku bekerja padamu? Mengapa engkau menipu aku?” (Kej. 29:25).
Yakub tidak menyukai Lea, karena matanya tidak berseri; ia cinta kepada Rahel yang elok sikapnya dan cantiknya parasnya (Kej. 29:17). Setelah Yakub menggerutu, Laban lalu membela, “Tidak biasa orang berbuat demikian di tempat kami ini, mengawinkan adiknya lebih dahulu daripada kakaknya. Genapilah dahulu tujuh hari perkawinanmu dengan anakku ini, kemudian anakku yang lain pun akan diberikan kepadamu sebagai upah, asal engkau bekerja pula padaku tujuh tahun lagi” (Kej. 29:26-27). Laban benar-benar pisau pengukir. Tetapi Yakub menyetujui pengaturan ini. Demi Rahel, ia telah tertipu oleh Laban sehingga harus bekerja selama tujuh tahun lagi. Dalam perkara ini tangan kedaulatan Allah ada di dalamnya. Yakub cinta kepada Rahel, namun kedaulatan Allah membuat Yakub sulit mendapatkan Rahel.

Penerapan:
Segala aktivitas dalam kehidupan rohani kita seharusnya dimotivasi oleh kasih kita kepada Tuhan. Berdoa, membaca Alkitab, menghadiri pertemuan ibadah, memberitakan Injil, menggembalakan saudara seiman, semuanya harus dimotivasi oleh kasih Tuhan, bukan oleh motivasi yang lain. Oleh karena itu, marilah kita melakukan segala hal dalam kesungguhan, seperti bukan untuk manusia, tetapi untuk Allah.

Pokok Doa:
Tuhan Yesus, aku bersyukur pada-Mu atas waktu yang Engkau berikan, bukan agar aku bebas melakukan keinginanku, melainkan agar aku dapat lebih mengasihi dan melayani-Mu. Biarlah hari ini aku lebih mengasihi-Mu daripada kemarin.

No comments: