Hitstat

06 November 2008

Lukas Volume 2 - Minggu 2 Jumat

Menghardik Penyakit Demam
Lukas 4:39
Lalu Ia berdiri di sisi perempuan itu, lalu menghardik demam itu, dan penyakit itupun meninggalkan dia. Perempuan itu segera bangun dan melayani mereka.

Ayat Bacaan: Luk. 4:38-39

Dalam Lukas 4:38-39 terdapat catatan tentang Tuhan menyembuhkan ibu mertua Simon yang terserang penyakit demam keras. Demam ini menandakan temperamen seseorang yang tidak terkekang, temperamen yang abnormal, yang tidak terkendali. Kondisi ini pastilah diakibatkan oleh dosa. Hari ini setiap manusia berdosa adalah sakit. Banyak yang sakit jasmani, namun yang pasti, semuanya sakit secara rohani. Walau dewasa ini banyak pelayanan keagamaan tertentu yang menekankan penyembuhan jasmani, akan tetapi kita perlu lebih banyak memperhatikan penyembuhan rohani daripada penyembuhan jasmani.
Dari manakah asalnya demam? Yang pasti bukan dari Allah. Demam yang diderita oleh ibu mertua Petrus, jelas berasal dari serangan Iblis; sebab itu, Tuhan harus menghardik penyakit demam itu (Luk. 4:39). Penyakit itu pasti merupakan sesuatu yang mempunyai pribadi, karena itu Tuhan Yesus dapat menghardiknya. Kita tidak dapat menghardik sebuah gelas atau sebuah kursi, kita hanya dapat menghardik sesuatu yang berpribadi. Di balik demam itu terdapat Iblis yang berpribadi, maka begitu Tuhan menghardik demam itu, ia pun segera sembuh dan bangun melayani Tuhan.
Ketahuilah, orang-orang di dunia hari ini sedang “sakit demam.” Banyak saudara, dan khususnya para saudari memiliki hati yang panas. Hati yang panas selalu membuat orang seakan-akan bodoh. Tiap kali orang mengalami “demam” tinggi, dia akan berbicara ngawur. Berbicara kepada siapa pun dalam keadaan hati yang panas tidak akan menuai respon positif. Agar dapat melayani Tuhan dan umat-Nya, kita semua perlu disembuhkan dari penyakit ini.
Salah satu gejala lain dari “demam” adalah mudah tersinggung, lalu marah-marah. Sangat sulit menguasai amarah kita. Beberapa orang sepertinya sangat lemah lembut, tetapi amarah mereka sama seperti kuda liar. Ketika kita marah, tidak seorang pun dapat mengekang kita atau menguasai kita. O, betapa kita perlu disembuhkan dari sakit demam kita yang mengerikan itu. Saat ingin marah, segeralah berseru kepada Tuhan: “O, Tuhan Yesus, aku perlu Engkau.” Doa yang demikian akan segera menurunkan temperatur “demam” kita.

No comments: