Hitstat

30 November 2008

Lukas Volume 3 - Minggu 2 Senin

Jangan Mengikuti Arus Zaman Ini!
Lukas 8:14
Yang jatuh dalam semak duri ialah orang yang telah mendengar firman itu, dan dalam pertumbuhan selanjutnya mereka terhimpit oleh kekuatiran dan kekayaan dan kenikmatan hidup sehingga mereka tidak menghasilkan buah yang matang.

Ayat Bacaan: Luk. 8:7-8, 14; 1 Yoh. 2:15-17

Benih yang Tuhan taburkan tidak hanya jatuh ke atas tanah yang di pinggir jalan dan ke atas tanah yang berbatu-batu, tetapi sebagian juga ke atas tanah yang ditumbuhi oleh semak duri (Luk. 8:7) dan ke atas tanah yang baik (Luk. 8:8). Tanah yang ditumbuhi oleh semak duri melambangkan hati manusia yang dipenuhi dengan kekuatiran, kekayaan, dan kenikmatan hidup. Di zaman yang modern seperti hari ini, kebanyakan orang mengejar kekayaan dan kenikmatan hidup sehingga hati mereka penuh dengan kekuatiran, kecemasan, dan kegelisahan. Akibatnya firman Tuhan akan terhimpit dan tidak dapat menghasilkan buah yang matang (Luk. 8:14).
Dalam dunia hari ini kita menghadapi banyak bahaya — bahaya amoral, bahaya kekuatiran, dan bahaya kenikmatan pelesiran. Semakin kita ingin memiliki kenikmatan pelesiran, semakin banyak kekuatiran hidup kita, dan kita akan semakin menderita. Tetapi jika kita rela menempuh suatu kehidupan yang sederhana, kita tidak akan memiliki banyak kekuatiran. Kita tidak boleh mengikuti arus dunia hari ini (1 Yoh. 2:15-17). Arus zaman ini meliputi lalu lintas duniawi, kenikmatan pelesiran, dan kekuatiran hidup. Bila kita mengejarnya dan membiarkan diri kita terhanyut, maka berapapun firman yang ditaburkan ke dalam kita, tidak akan menghasilkan buah yang matang.
Sebagai anak-anak Allah, kita harus diselamatkan dari arus zaman ini. Jika kita tidak menempuh jalan dunia ini dengan segala kesibukkan, kekhawatiran, dan kenikmatannya, maka kita akan memiliki hati yang baik. Hati yang baik yang dilambangkan dengan tanah yang baik adalah hati yang hanya diduduki oleh Kristus. Hati yang demikian jauh dari lalu lintas duniawi, hati yang tidak memiliki dosa-dosa yang tersembunyi, dan hati yang tanpa kekuatiran zaman ini serta tanpa tipu daya kekayaan.
Hati yang baik memberikan semua bagiannya untuk menerima firman itu sehingga firman itu bertumbuh, menghasilkan buah, dan bahkan menghasilkan buah sampai seratus kali lipat (Luk. 8:8, 15). Melalui perumpamaan ini Tuhan sekali lagi menunjukkan kepada kita betapa pentingnya memiliki hati yang tepat bagi pertumbuhan benih ilahi di dalam kita.

No comments: