Hitstat

25 November 2008

Lukas Volume 3 - Minggu 1 Rabu

Banyak Diampuni, Banyak Berbuat Kasih
Lukas 7:47-48
Sebab itu Aku berkata kepadamu: Dosanya yang banyak itu telah diampuni, sebab ia telah banyak berbuat kasih. Tetapi orang yang sedikit diampuni, sedikit juga ia berbuat kasih.” Lalu Ia berkata kepada perempuan itu: “Dosamu telah diampuni.”

Ayat Bacaan: Luk. 7:36-50; 1 Kor. 11:15; 2 Kor. 5:14

Setelah menguatkan dan memuji pelopor-Nya (Luk. 7:24-35), Tuhan Yesus diundang oleh seorang Farisi untuk makan di rumahnya. Dengan menerima undangan orang Farisi itu untuk datang makan ke rumahnya, Tuhan Yesus memberi satu kesempatan berharga bagi seorang perempuan berdosa yang telah diampuni untuk menyatakan kasihnya kepada Tuhan.
Lukas 7:37-38 mencatat, “Ketika perempuan itu mendengar, bahwa Yesus sedang makan di rumah orang Farisi itu, datanglah ia membawa sebuah buli-buli pualam berisi minyak wangi. Sambil menangis ia pergi berdiri di belakang Yesus dekat kaki-Nya, lalu membasahi kaki-Nya itu dengan air matanya dan menyekanya dengan rambutnya, kemudian ia mencium kaki-Nya dan meminyakinya dengan minyak wangi itu.” Rambut adalah kemuliaan bagi seorang perempuan (1 Kor. 11:15). Melalui menyeka kaki Tuhan dengan rambutnya, perempuan itu mengasihi Dia dengan kemuliaannya.
Karunia pengampunan Allah tidak saja membuat kita takwa kepada-Nya, juga membuat kita lebih cinta kepada-Nya. Setelah perempuan itu mendapatkan pengampunan Tuhan, bukan saja ia tidak berdosa lagi, bahkan dengan segala yang dimilikinya, ia menyatakan kasihnya kepada Tuhan. Hal ini sesuai dengan yang Tuhan katakan, “Dosanya yang banyak itu telah diampuni, sebab ia telah banyak berbuat kasih. Tetapi orang yang sedikit diampuni, sedikit juga ia berbuat kasih” (Luk. 7:47).
Kasih kita kepada Tuhan adalah hasil dari pengampunan-Nya atas dosa-dosa kita. Orang yang telah diampuni sewajarnya mengasihi Tuhan. Kalau tidak demikian, sungguh keterlaluan. Namun sayang, hari ini banyak orang berlaku seperti Simon, merasa diri sendiri tidak berdosa dan tidak merasa perlu akan pengampunan (Luk. 7:39). Tetapi kalau Tuhan menerangi kita, barulah kita mengetahui betapa banyaknya hutang dosa kita kepada Tuhan dan kita tidak mungkin sanggup membayarnya. Namun oleh belas kasih-Nya, hutang dosa kita telah dihapuskan. Sekarang, sepatutnyalah kita mengasihi Dia, melayani Dia, bahkan mencurahkan seluruh diri kita kepada-Nya, bukan karena paksaan melainkan karena dorongan kasih-Nya di dalam kita (2 Kor. 5:14).

No comments: