Hitstat

05 November 2008

Lukas Volume 2 - Minggu 2 Kamis

Mengusir Setan yang Merasuki Orang
Lukas 4:36
Dan semua orang takjub, lalu berkata seorang kepada yang lain, katanya: “Alangkah hebatnya perkataan ini! Sebab dengan penuh wibawa dan kuasa Ia memberi perintah kepada roh-roh jahat dan merekapun keluar.”

Ayat Bacaan: Luk. 4:33-35; 1 Yoh. 5:19; 2 Kor. 4:4; Ef. 4:27

Dalam Lukas 4:33-35 terdapat catatan di mana Yesus mengusir setan yang merasuk orang di dalam rumah ibadat. Perasukan ini merupakan bukti bahwa manusia berada di bawah perbudakan dan belenggu Iblis. Yang lebih mengherankan lagi, orang yang kerasukan setan itu ternyata berada di dalam rumah ibadat. Ini pun membuktikan bahwa agama beserta segala ritualnya tidak sanggup memerdekakan orang dari penawanan setan. Hanya Yesus, Yang diurapi Allah, yang memiliki kuasa dan kekuatan untuk melepaskan manusia dari penawanan dan perbudakan setan.
Hari ini tanpa disadari seluruh umat manusia telah berada di bawah penawanan dan perbudakan si jahat (1 Yoh. 5:19). Mereka adalah orang-orang yang pikirannya telah dibutakan oleh ilah zaman ini (2 Kor. 4:4). Orang yang dirasuk roh jahat adalah orang yang tidak bebas, yang tidak dapat mengendalikan dirinya sendiri, sebaliknya dikendalikan oleh suatu kekuatan dari luar dirinya. Misalnya, ada orang mungkin dikendalikan oleh judi, hiburan malam, minuman keras, rokok, obat-obat terlarang, atau dosa lainnya. Mereka yang dirasuk oleh roh jahat biasanya hidup tanpa aturan, hidupnya berantakan. Peraturan apa pun dilanggar. Akhirnya mereka suka “memukuli diri sendiri” (merusak reputasi, kedudukan, dan martabat keluarga mereka sendiri).
Tahun yobel adalah tahun pembebasan. Sebagai Manusia-Penyelamat, Yesus datang untuk membebaskan kita dari belenggu setan. Dahulu kita pun adalah orang-orang yang tertawan oleh kuasa si jahat. Tetapi kini, melalui percaya ke dalam Kristus, kita telah dibebaskan dari perbudakan dan dibawa kembali kepada kemerdekaan kemuliaan anak-anak Allah.
Setelah kita dibebaskan oleh Tuhan dari penawanan setan, jangan sekali-kali memberi kesempatan atau tumpuan lagi kepada setan (Ef. 4:27). Setiap macam dosa akan memberi tumpuan kepada roh jahat. Mentoleransi dosa berarti mentoleransi roh jahat yang ada di balik dosa. Oleh sebab itu kita harus secara khusus meninggalkan dosa-dosa tertentu yang mungkin masih kita senangi. Penanggulangan yang tuntas terhadap dosa akan membuat kita sepenuhnya terlepas dari penawanan dan perbudakan setan!

No comments: