Hitstat

13 November 2008

Lukas Volume 2 - Minggu 3 Jumat

Memuaskan dan Membebaskan Umat Allah
Lukas 6:1-2
Pada suatu hari Sabat, ketika Yesus berjalan di ladang gandum, murid-murid-Nya memetik bulir gandum dan memakannya. Tetapi beberapa orang Farisi berkata: “Mengapa kamu berbuat sesuatu yang tidak diperbolehkan pada hari Sabat?”

Ayat Bacaan: Luk. 6:5-10; 1 Kor. 15:45b; Yoh. 6:63

Orang-orang Farisi dalam kebutaan mereka hanya memperhatikan peraturan hari Sabat, namun mengabaikan rasa lapar dan penderitaan orang. Melanggar Sabat adalah satu perkara serius di mata orang-orang Farisi yang agamis. Bagi mereka, murid-murid Tuhan tidak boleh memetik butiran gandum dan memakannya pada hari Sabat. Mereka memperhatikan liturgi tentang Sabat, bukannya memperhatikan orang-orang yang lapar. Sebaliknya, Manusia-Penyelamat memperhatikan kepuasan para pengikut-Nya. Dalam Lukas 6:5 Tuhan berkata kepada orang-orang Farisi, “Anak Manusia adalah Tuhan atas hari Sabat.” Perkataan Tuhan di sini menunjukkan bahwa Dia adalah Allah yang menentukan Sabat, dan sebagai Allah Dia berhak mengubah apa yang telah ditentukan-Nya mengenai Sabat.
Pada suatu hari Sabat lain, Yesus masuk ke rumah ibadat, lalu mengajar. Di situ ada seorang yang mati tangan kanannya (Luk. 6:6). Sesudah itu Dia memandang keliling kepada mereka semua, lalu berkata kepada orang sakit itu: “Ulurkanlah tanganmu!” Orang itu berbuat demikian dan sembuhlah tangannya (Luk. 6:10). Dengan belas kasihan-Nya, Manusia-Penyelamat memulihkan orang yang mati tangan kanannya itu.
Dari dua kasus di atas kita dapat melihat bahwa agama usang hanya menyebabkan orang menderita lapar dan terbelenggu sehingga tidak dapat melayani Allah yang hidup. Hari ini banyak orang yang disebut pemeluk agama tertentu walau sangat giat memelihara tradisi atau aturan agamanya, tetapi di dalam roh mereka kering kerontang, tidak ada kepuasan. Dalam kondisi yang demikian mana mungkin dapat melayani Allah. Yang kita butuhkan bukan lebih banyak peraturan, tetapi Kristus sebagai kepuasan dan pembebas kita.
Tanpa menikmati Dia sebagai suplai hayat, manusia batiniah kita akan lapar dan lemah, tidak ada kekuatan untuk melayani Allah. Hari ini Kristus adalah Roh itu (1 Kor. 15:45b) dan Roh itu terkandung di dalam firman (Yoh. 6:63b). Tatkala kita menikmati firman, kita semua dapat bersaksi bahwa pada saat yang sama kita ditahirkan, disembuhkan, dipuaskan, dan dibebaskan. Inilah pengalaman orang Kristen yang seharusnya kita miliki!

No comments: