Hitstat

01 July 2010

Kisah Para Rasul Volume 8 - Minggu 4 Jumat

Kebenaran, Penguasaan Diri dan Penghakiman
Kisah Para Rasul 24:25
Tetapi ketika Paulus berbicara tentang kebenaran, penguasaan diri dan penghakiman yang akan datang, Feliks menjadi takut dan berkata: “Cukuplah dahulu dan pergilah sekarang; apabila ada kesempatan baik, aku akan menyuruh memanggil engkau.”

Ayat Bacaan: Kis. 24:25-26; 10:42; 17:31; Mat. 26:41; Luk. 21:36; Ibr. 12:14

Feliks adalah seorang politisi yang sangat tidak benar. Ia berharap bahwa Paulus akan memberi uang kepadanya (Kis. 24:26). Berdasarkan fakta ini, Paulus berbicara kepadanya tentang kebenaran. Selanjutnya, Feliks juga kehilangan penguasaan diri. Karena hawa nafsu Feliks yang sudah tidak terkendali, dan untuk memperlihatkan keadaan Feliks yang penuh dosa, Paulus juga membicarakan penguasaan diri kepadanya. Terakhir, dalam pembicaraannya dengan Feliks, Paulus sampai kepada perkara penghakiman yang akan datang. Dalam pemberitaan mereka kepada orang-orang bukan Yahudi, baik Petrus dan Paulus (Kis.10:42; 17:31), menekankan penghakiman Allah yang akan datang.
Kebenaran adalah faktor utama yang menjadi dasar pelaksanaan penghakiman pemerintahan Allah atas semua makhluk dalam ciptaan lama-Nya. Pemerintahan adalah berdasarkan kebenaran. Kaum beriman seharusnyalah berjalan di jalan kebenaran, menuntut hidup dalam perdamaian (Ibr. 12:14), dan mempersiapkan diri bagi kedatangan Tuhan dengan penghakiman-Nya. Sedangkan penguasaan diri menurut bahasa aslinya, “menguasai diri” di sini berarti “berpikiran jernih, tidak mengumbar hawa nafsu, tenang, dan tuntas tanpa gangguan”. Selain itu juga, “waspadalah, supaya dapat berdoa” berarti tenang untuk berjaga-jaga, juga berarti siap sedia. Inilah waspada dan tenang supaya dapat berdoa. Ini sama dengan firman Tuhan, “Berjaga-jagalah dan berdoalah” (Mat. 26:41; Luk. 21:36).
Kita jangan masa bodoh terhadap apa yang dikatakan Alkitab mengenai penghakiman Allah. Orang-orang Kristen hari ini banyak yang tidak tahu apa-apa tentang pendisiplinan sezaman dari Allah. Ketika mereka membaca tentang penghakiman, mereka mungkin berkata, “Oh, kami telah ditebus oleh Tuhan, dan kami tidak mungkin dihakimi.” Kita telah nampak bahwa dalam Perjanjian Baru penghakiman Allah dimulai dari rumah Allah. Ini berarti bahwa penghakiman Allah dimulai dari kita, yaitu gereja, termasuk semua orang ber-iman. Karena ada penghakiman yang akan datang, maka kita harus hidup dalam kebenaran dan penguasaan diri.

Tetapi sesuai dengan janji-Nya, kita menantikan langit yang baru dan bumi yang baru, di mana terdapat kebenaran. (2 Ptr. 3:13)

No comments: