Hitstat

25 July 2010

Kisah Para Rasul Volume 9 - Minggu 4 Senin

Menyembuhkan Orang Sakit
Kisah Para Rasul 28:8-9
Ketika itu ayah Publius terbaring karena sakit demam dan disentri. Paulus masuk ke kamarnya; ia berdoa serta menumpangkan tangan ke atasnya dan menyembuhkan dia. Sesudah peristiwa itu datanglah juga orang-orang sakit lain dari pulau itu dan merekapun disembuhkan juga.

Ayat Bacaan: Kis. 27:4, 22-25; 28:3-6; 8-9; Flp. 1:20-21; Luk. 10:25-37

Selama perjalanan laut yang panjang, naas, dan terpenjara, Tuhan menjaga rasul di dalam keunggulan-Nya dan memungkinkan dia menempuh hidup yang melampaui alam kekhawatiran. Hidup demikian penuh wibawa, memiliki standar kebajikan insani yang tertinggi, mengekspresikan atribut-atribut ilahi yang terunggul, suatu hidup yang serupa dengan hidup Tuhan sendiri di bumi beberapa tahun sebelumnya. Inilah Yesus kembali hidup di bumi di dalam keinsanian-Nya yang dipenuhi oleh sifat ilahi! Inilah manusia Allah yang ajaib, unggul, dan misterius, yang dulu hidup di dalam kitab-kitab Injil, yang terus hidup di dalam Kisah Para Rasul melalui salah satu anggotanya! Inilah saksi hidup dari Kristus yang berinkarnasi, tersalib, bangkit, dan ditinggikan oleh Allah! Paulus memperhidupkan Kristus dan memperbesar Kristus dalam perjalanan pelayarannya (Flp. 1:20-21).
Di laut yang berbadai, Tuhan tidak saja membuat rasul menjadi tuan orang-orang di atas kapal (Kis. 27:4), tetapi juga penjamin hidup dan penghibur mereka (Kis. 27:22-25). Sekarang di darat, dalam keadaan damai, Tuhan berbuat lebih lanjut, bukan hanya membuat Paulus menjadi daya tarik ajaib dalam pandangan penduduk pribumi yang takhayul (Kis. 28:3-6), juga menjadi penyembuh dan sukacita mereka (Kis. 28:8-9).
Hari ini setiap manusia yang jatuh adalah sakit, banyak yang sakit jasmani, dan semuanya sakit secara rohani. Kita di dalam gereja harus belajar memberitakan Injil dan mengajarkan kebenaran seperti dokter-dokter. Ini berarti bahwa di dalam pengajaran dan pemberitaan kita, hendaklah memberikan resep surgawi dan obat ilahi untuk kesembuhan mereka. Kita hendaknya belajar memberitakan Injil dan mengajarkan kebenaran sedemikian rupa sehingga orang disembuhkan. Ketika kita mengajar dan memberitakan, kita hendaknya memberikan injeksi obat rohani yang akan menyembuhkan mereka. Sebagian besar orang Kristen hari ini menekankan penyembuhan jasmani. Akan tetapi, kita perlu lebih banyak memperhatikan penyembuhan rohani. Kita perlu diperlengkapi sehingga di dalam pemberitaan dan pengajaran kita, obat rohani dapat disuplaikan kepada orang-orang agar mereka sembuh secara rohani.

Tetapi sesungguhnya, penyakit kitalah yang ditanggungnya, dan kesengsaraan kita yang dipikulnya. (Yes. 53:4a)

No comments: