Hitstat

10 July 2010

Kisah Para Rasul Volume 9 - Minggu 2 Minggu

Allah Membangkitkan Orang Mati
Kisah Para Rasul 26:8
Mengapa kamu menganggap mustahil bahwa Allah membangkitkan orang mati?

Ayat Bacaan: Yoh. 10:18; Mat. 16:21; Kis. 3:15; Rm. 4:25; Mat. 12:36; Ef. 5:4, 18-19

Dalam kesaksiannya mengenai janji Allah yang dinantikan penggenapannya oleh bangsa Yahudi (Kis 26:6-7), Paulus mengatakan, “Mengapa kamu menganggap mustahil bahwa Allah membangkitkan orang mati?” (ay. 8). Kemudian di ayat 23, Paulus menjelaskan bahwa Mesias akan bangkit dari antara orang mati. Ini semua menunjukkan bahwa janji Allah yang dinantikan penggenapannya oleh orang-orang Yahudi itu adalah Kristus yang bangkit. Dalam Perjanjian Baru, kebangkitan Tuhan disinggung dalam dua cara. Pertama, kita diberi tahu bahwa Tuhan Yesus bangkit sendiri, yaitu Dia membuat diri-Nya sendiri bangkit (Yoh. 10:18). Kedua, Perjanjian Baru memberi tahu kita bahwa Dia dibangkitkan oleh Allah (Mat. 16.21; Kis. 3:15). Di satu pihak, Tuhan sendiri bangkit; di pihak lain, Dia dibangkitkan oleh Allah.
Allah membangkitkan Kristus dari antara orang mati adalah tanda pembenaran dan penegasan Allah terhadap hakiki Kristus dan apa yang telah dilakukan oleh Kristus. Cara hidup Manusia Penyelamat mutlak berbeda dengan agama, kebudayaan, dan masyarakat. Dia hidup dan bekerja dengan cara yang sangat luar biasa namun tidak dapat dimengerti oleh orang banyak. Jika Allah tidak membangkitkan Dia dari antara orang mati, ini akan berarti bahwa Allah tidak membenarkan Dia. Tetapi melalui Allah membangkitkan Kristus, kita memiliki jaminan bahwa apa yang Kristus kerjakan bagi kita di atas salib telah dibenarkan oleh Allah. Roma 4:25 berkata bahwa Kristus “diserahkan karena pelanggaran kita dan dibangkitkan untuk pembenaran kita.”
Karena itu, setiap orang Kristen perlu menempuh satu kehidupan yang diperkenan Allah dan tinggal di dalam kebangkitan Kristus. Karena itu, kita perlu dibatasi dalam pembicaraan kita (Ef. 5:4) dan dilepaskan dari perkataan yang sia-sia, seperti gosip (Mat. 12:36). Semakin kita bergosip, semakin kita berada di dalam maut, kebangkitan itu lenyap, dan tidak ada Roh. Kita perlu menggantikan setiap gosip dengan doa. Kita perlu mengalami realitas kebangkitan melalui kembali ke dalam roh kita untuk berdoa, memuji, menyanyi, atau berbicara kepada Allah. Hasilnya kita akan dipenuhi oleh Roh itu sebagai realitas kebangkitan, yang membuat kita hidup di dalam kebangkitan Kristus.

Hendaklah kamu penuh dengan Roh, ... Bernyanyi dan bersoraklah bagi Tuhan dengan segenap hati (Ef. 5:18-19)

No comments: