Hitstat

11 July 2010

Kisah Para Rasul Volume 9 - Minggu 2 Senin

Aku telah Menampakkan Diri Kepadamu
Kisah Para Rasul 26:15
Tetapi aku menjawab: Siapa Engkau, Tuhan? Kata Tuhan: Akulah Yesus, yang kau aniaya itu.

Ayat Bacaan: Kis. 26:15; Flp. 4:5; Mat. 18:15-16,19-20; Ef. 1:23, 5:29

Tatkala Paulus mendapatkan sorotan terang dalam perjalanan mendekati kota Damsyik, Tuhan berkata, “Saulus, Saulus, mengapa engkau menganiaya Aku?” Jawab Saulus, “Siapakah Engkau, Tuhan?” Jawabnya, “Akulah Yesus yang kauaniaya itu.” “Aku”, Yesus ini berada di surga, namun menampakkan diri kepada Paulus dengan cara yang ajaib! Melalui pertanyaan “Mengapa engkau menganiaya Aku?”, Tuhan memperlihatkan kepada Saulus suatu wahyu bahwa Kristus dengan gereja, adalah satu. Ia nampak bahwa setiap orang beriman milik Tuhan adalah esa dengan Tuhan dan ketika ia menganiaya anggota-anggota Tubuh, sesungguhnya ia sedang menganiaya Sang Kepala.
Jika kita telah melihat wahyu yang dilihat oleh Paulus, maka dalam hidup gereja dan pelayanan bersama dengan banyak anggota Tubuh, kita memerlukan Kristus sebagai kebaikan hati kita. Ini adalah Kristus sebagai kebajikan unggul kita, yang membuat kita dapat memperlakukan orang dengan patut dan tenggang rasa, memperhatikan orang lain, dan tidak kaku dalam menuntut hak kita yang sah. Jika kita memiliki kebaikan hati ini, kita tidak akan bertengkar atau berdebat, namun mempertimbangkan matang-matang di depan Tuhan sebelum kita mengatakan sesuatu. Ketika seorang saudari melayani dengan tidak memadai, saudari yang melayani bersamanya setidaknya menghadapi empat pilihan: pergi meninggalkannya, melayani bersamanya dengan caranya yang tidak memadai, mengoreksinya, atau mengambil alih tugasnya. Dari keempat pilihan tersebut tidak ada satu pun yang mencakup kebaikan hati. Jika saudari itu memperlihatkan kebaikan hati, pasti ia tidak pergi meninggalkan saudari itu, namun dengan hikmat ia akan meneliti situasi saudari itu dan menentukan apakah ia harus menunggu sejangka waktu sampai akhirnya, menurut pimpinan Roh itu, ia memiliki kesempatan yang baik untuk berbicara kepadanya dalam kasih. Demikianlah jika kita memperlihatkan kebaikan hati kepada orang lain, mereka akan beroleh bantuan untuk bertumbuh. Kita perlu memiliki perasaan yang dalam bahwa ketika kita melukai anggota mana pun dari Tubuh berarti kita sedang melukai Kepala Tubuh sendiri.

Hendaklah kebaikan hatimu diketahui semua orang. Tuhan sudah dekat! (Filipi 4:5)

No comments: