Hitstat

12 July 2010

Kisah Para Rasul Volume 9 - Minggu 2 Selasa

Saksi Segala Sesuatu yang akan Diperlihatkan Tuhan
Kisah Para Rasul 26:16
Tetapi sekarang, bangunlah dan berdirilah. Aku menampakkan diri kepadamu untuk menetapkan engkau menjadi pelayan dan saksi tentang segala sesuatu yang telah kaulihat dari Aku dan tentang apa yang akan Kuperlihatkan kepadamu nanti.

Ayat Bacaan: Kis. 1:8; Luk. 5:4-8, Yoh. 21; 1 Kor. 6:19; Why. 1:5-6; Kel. 28:2

Tuhan menetapkan Paulus bukan hanya untuk melayani Dia, tetapi juga untuk menjadi saksi. Apakah seorang saksi itu? Saksi bukan suatu pekerjaan memberitakan atau menginjil. Saksi adalah orangnya, dan kesaksian adalah hal yang dipersaksikan dari apa yang telah dilihat. Orang yang tidak melihat, tidak bisa bersaksi. Tuhan menetapkan Paulus untuk menjadi saksi bukan hanya tentang segala sesuatu yang telah dia lihat, namun juga tentang apa yang akan diperlihatkan Tuhan kepadanya. Ini menunjukkan bahwa visi itu dapat semakin jelas dan kesaksian pun berkembang.
Dalam Lukas 5 Petrus berjerih lelah menangkap ikan sepanjang malam, tetapi tidak mendapatkan seekor ikan pun. Kemudian karena perkataan Tuhan, ia berhasil menangkap sejumlah besar ikan. Petrus sujud di depan Yesus dan berkata, ”Tuhan, pergilah dari hadapanku, karena aku ini seorang berdosa” (Luk. 5:8). Kejadian ini seolah terulang dalam Yohanes 21. Penangkapan ikan dalam Lukas 5 mewahyukan kemuliaan Tuhan Yesus kepada Petrus, sehingga Petrus segera nampak keadaan dirinya yang penuh dosa dan tidak layak menerima kehadiran Tuhan. Namun dalam Yohanes 21, ketika Petrus sekali lagi nampak Tuhan, tanpa berpikir panjang, ia segera meninggalkan ikan-ikannya, dan melompat ke laut mendapati Tuhan (Yoh 21:7). Visi yang lebih jelas akan kemuliaan Tuhan membuat Petrus nampak kemustikaan-Nya, mempersaksikan kemutlakannya dalam mengikuti Tuhan.
Ketika kita diselamatkan, kita melihat bahwa diri kita adalah orang-orang berdosa yang ditebus untuk menjadi milik Tuhan (1 Kor. 6:19). Kemudian kita mengenal lebih maju bahwa setiap orang yang mendapatkan karunia keselamatan adalah imam yang dipilih Allah untuk melayani Dia (Why. 1:5-6). Orang yang melayani Allah, lalu menganggap dirinya telah memberi perlakuan yang baik kepada Allah, bukanlah orang yang mempersembahkan diri. Sebenarnya, Allahlah yang memakaikan pakaian kudus yang dikenakan imam kepada kita, untuk kemuliaan dan keelokan kita (Kel. 28:2). Kita semua wajib bersujud menyembah-Nya sambil berkata, “Ya Allah! Aku bersyukur kepada-Mu, karena Engkau membelaskasihani aku, sehingga aku boleh melayani-Mu!”

Bagi Dia, yang mengasihi kita dan telah melepaskan kita dari dosa kita oleh darah-Nya dan yang telah membuat kita menjadi suatu kerajaan, menjadi imam-imam bagi Allah, Bapa-Nya. (Why. 1:5b-6a)

No comments: