Hitstat

19 July 2010

Kisah Para Rasul Volume 9 - Minggu 3 Selasa

Tetap Bersemangat
Kisah Para Rasul 27:22
Tetapi sekarang, juga dalam kesukaran ini, aku menasihatkan kamu, supaya kamu tetap bersemangat, sebab tidak seorang pun di antara kamu yang akan binasa, kecuali kapal ini.

Ayat Bacaan: Kis. 1:8; 27:21; Yes. 42:4; Ibr. 10:38, 12:2-3, 12-13; 2 Kor. 7:6

Di tengah-tengah badai dan semua orang dalam kapal tidak ada yang makan, Paulus bangkit berdiri dan memberikan semangat hidup kepada semua orang (Kis. 27:21-22). Walaupun Paulus adalah tawanan yang terbelenggu, perilakunya menunjukkan keunggulan dengan kewibawaan. Catatan yang ditulis oleh Lukas sebagai catatan pergerakan Tuhan di bumi, tidak menekankan doktrin tetapi kesaksian dari saksi-saksi Tuhan (Kis. 1:8). Setiap orang di kapal, termasuk perwira dan nakhoda telah putus asa dan sedang menunggu kematian. Namun, Paulus menyuruh mereka untuk tetap bersemangat, meyakinkan mereka bahwa tidak ada seorang pun yang akan binasa, kecuali kapal itu (Kis. 27:22). Di sini Paulus seolah-olah akan berkata, “Tidak ada seorang pun yang akan kehilangan nyawanya di antara kita, tetapi kapal ini akan kandas. Karena kalian tidak mendengarkan aku, maka kalian akan kehilangan kapal kalian.”
Iblis sering membuat orang putus asa, patah semangat, tetapi kita harus bersandar Tuhan berdiri teguh, tidak putus asa, tidak patah semangat, tidak terkena muslihatnya. Meskipun gagal, jangan putus asa, jangan lesu, kuatkanlah tangan yang lemah dan lutut yang goyah; dan luruskanlah jalan bagi kakimu, bersandar Tuhan maju terus (Ibr. 10:38, 12:12-13). Dia adalah Allah yang menghibur orang yang patah semangat (2 Kor. 7:6, Tl.), Ia bisa menghibur kita dan mendorong kita, supaya kita tidak karena kegagalan apa pun lalu patah semangat dan supaya kita menguatkan tangan yang lemah, meluruskan kaki yang penat untuk melanjutkan perjalanan kita.
Tujuan kita sudah pasti, meskipun di jalan ini ada banyak kesulitan, meski-pun jalannya semakin lama semakin sempit, tetapi pahala berada di depan kita. Salah satu kidung yang ditulis oleh M.E. Barber berbunyi, ”Tak berapa jauh lagi, lerai penat dan pedih. . . Dengar suara-Nya manis, ”Maju janganlah jeri! Sebelum fajar menyingsing, mungkin sudah berakhir.” Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus, yang memimpin kita dalam iman dan membawa iman kita itu kepada kesempurnaan; ingatlah selalu akan Dia, supaya jangan kita menjadi lemah dan putus asa (Ibr. 12:2-3).

Buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskan-Nya, dan sumbu yang pudar nyalanya tidak akan dipadamkan-Nya, sampai Ia menjadikan hukum itu menang. (Mat. 12:20)

No comments: