Hitstat

18 July 2010

Kisah Para Rasul Volume 9 - Minggu 3 Senin

Serangan Iblis melalui Angin Badai
Kisah Para Rasul 27:20
Setelah beberapa hari tidak kelihatan matahari dan bintang-bintang dan angin badai yang dahsyat terus-menerus mengancam kami, akhirnya putuslah segala harapan kami untuk dapat menyelamatkan diri kami.

Ayat Bacaan:Kis. 27:4, 7, 14; Mrk. 4:37; Luk. 22:31; 2 Kor. 12:7; Ayb. 3:25; Yak. 4:7; 1 Ptr. 5:6

Dalam Kisah Para Rasul 27-28 Lukas memberikan satu narasi yang panjang tentang perjalanan Paulus dari Kaisarea ke Roma. Butir pertama yang disampaikan dalam perjalanan Paulus ini adalah serangan Iblis atas rasul. Ketika Paulus ingin melaksanakan kehendak Allah di Roma (Kis. 27:11), Iblis berada di belakang kesulitan-kesulitan, menyerang rasul Paulus (Kis. 27:4, 7, 14). Walaupun demikian Paulus tetap dapat bersukacita dan memperhidupkan Kristus.
Ketika kita melaksanakan kehendak Allah, Iblis akan tidak senang dan mulai mencoba menyerang kita. Bagaimanakah kita menghadapi serangan-serangan Iblis dalam keadaan lingkungan kita? Pertama, tunduklah kepada Allah (Yak. 4:7; 1 Ptr. 5:6). Kedua, lawanlah Iblis. Karena kita tunduk dan sikap kita di hadapan Allah sudah beres, Allah akan memperlihatkan kepada kita bahwa dalam lingkungan kita ada perkara-perkara yang tak beralasan atau tanpa penyebab dan yang menghendaki kita demikian adalah Iblis, bukan Allah; dan akhirnya kita dapat membedakan dalam batin kita pengaturan Allah atau serangan Iblis. Kalau kita sudah jelas hal ini dan melawannya, masalahnya segera berlalu. Ketiga, harus menolak ”rasa takut”. Rasa takut adalah satu kesempatan yang terbesar bagi Iblis untuk menyerang Anda. Seorang saudari yang berpengalaman pernah berkata, ”Semua perasaan takut adalah kartu nama Iblis.” Serangan-serangan Iblis dalam keadaan sekitar Anda kebanyakan berasal dari ketakutan Anda.
Kalau Iblis memberikan sebuah angan-angan kepada Anda sehingga Anda takut akan kejadian tersebut, jangan sekali-kali menerima angan-angan tersebut. Anda harus berkata, ”Tidak, aku sama sekali tidak sudi menerima kejadian atau peristiwa yang bukan Tuhan kehendaki!” Bila seseorang terlepas dari ketakutan dan menolak ketakutan, ia akan terlepas pula dari lingkungan Iblis dan pekerjaan Iblis dalam lingkungannya. Itulah makna perkataan Paulus dalam Efesus 4:27, ”Janganlah beri kesempatan kepada Iblis.” Mengapa kita bisa tidak merasa takut kepada Iblis? Sebab yang diam di dalam kita lebih besar daripada yang di dunia (1 Yoh. 4:4).

Karena itu tunduklah kepada Allah, dan lawanlah Iblis, maka ia akan lari dari hadapanmu! (Yak. 4:7)

No comments: