Hitstat

27 May 2011

1 Korintus - Minggu 11 Jumat

Pembacaan Alkitab: 1 Kor. 3:10-11


Problem di Korintus adalah kaum beriman Yunani mengagungkan filsafat dan tokoh-tokoh rohani. Dengan berbuat demikian mereka telah meletakkan dasar yang bukan Kristus. Memahami 3:11 dengan cara demikian adalah berjalan jauh melampaui sekadar doktrin dan menangkap makna riil dari perkataan Paulus. Hal ini juga melukiskan doktrin dengan situasi sesungguhnya di antara kaum beriman. Karena mengetahui situasinya, seolah-olah Paulus memberi tahu mereka, "Jangan meletakkan kebudayaan atau filsafat Yunani sebagai dasar. Jangan pula kamu mengagungkan seseorang dan menjadikannya dasar pengganti Kristus." Bila kita berkata bahwa kita bagi baptisan selam atau bagi bahasa lidah, kita telah meletakkan dasar lain selain Kristus. Tetapi menurut 1:2 dan 9, Kristus adalah milik mereka dan milik kita, dan kita telah dipanggil ke dalam persekutuan Kristus. Kristus ini, satu-satunya inti Allah dan satu-satunya bagian kita, adalah satu-satunya dasar.

Dalam 3:10 Paulus menasihati kita untuk memperhatikan bagaimana kita membangun di atas Kristus sebagai satu-satunya dasar. Kaum beriman di Korintus tidak boleh membangun dengan kebudayaan, filsafat, atau pembawaan Yunani mereka. Membangun dengan cara demikian berarti membangun dengan kayu, rumput, dan jerami, bukan dengan emas, perak, dan batu permata. Apakah artinya membangun dengan bahan-bahan mustika itu? Kita boleh mengatakan artinya ialah membangun dengan Kristus sendiri. Akan tetapi kita perlu maju lebih lanjut dan melihat bahwa Kristus adalah perwujudan Allah Tritunggal. Pada Allah Tritunggal kita memiliki Allah Bapa sebagai emas, penebusan Allah Putra sebagai perak, dan pekerjaan pengubahan Allah Roh sebagai batu permata. Telah kita jelaskan bahwa dalam pengalaman, batu permata adalah totalitas dari emas dan perak. Hal ini berarti bahwa Roh itu mengubah kita melalui sifat ilahi dan salib Kristus. Mengalami pekerjaan pengubahan Roh itu adalah mengalami pengubahan metabolis oleh hayat ilahi di dalam kita.

Kita perlu terkesan secara mendalam dengan fakta bahwa situasi di antara kaum beriman di Korintus, yaitu kehidupan mereka, diliputi oleh kebudayaan, filsafat, dan hikmat Yunani. Mereka semua hidup menurut cara hidup Yunani. Karena itu, Paulus berbeban untuk memperlihatkan kepada mereka bahwa bukan begitu cara menempuh kehidupan orang Kristen, kehidupan gereja, atau kehidupan Tubuh. Dalam ekonomi Allah intinya haruslah Kristus dan hanya Kristus saja. Kita telah dipanggil ke dalam persekutuan Kristus, Kristus yang menjadi milik kita dan milik mereka. Hal ini berarti, Kristus adalah bagian unik kita, bagian mereka yang percaya kepada-Nya dan menyeru nama-Nya. Karena Kristus adalah bagian kita satu-satunya, janganlah kita memiliki pilihan kita sendiri atau kesukaan kita sendiri. Janganlah kita mengagungkan seseorang atau sesuatu selain Kristus. Kristuslah satu-satunya bagian yang diberikan kepada semua orang kudus, dan Dialah segala sesuatu kita dalam kehidupan kita. Kristuslah hikmat kita dari Allah, kebenaran, pengudusan, dan penebusan sehari-hari kita. Inilah inti pemikiran mengenai Kristus dalam beberapa pasal tersebut.


Sumber: Pelajaran-Hayat 1 Korintus, Buku 2, Berita 28

No comments: