Hitstat

31 May 2011

1 Korintus - Minggu 12 Selasa

Pembacaan Alkitab: 1 Kor. 3:1-9


Cara minum ialah menyeru nama Tuhan Yesus. Dengan menyeru nama Tuhan, kita minum dan menghirup Dia. Menyeru nama Tuhan meliputi minum dan menghirup. Air yang kita minum adalah udara yang kita hirup. Kelembaban rohani dalam kehidupan gereja sangat tinggi, karena dalam gereja tidak ada kekeringan. Ketika kita menghirup udara rohani dengan menyeru, "O Tuhan Yesus!" kita juga menyesap air yang terkandung dalam udara. Jadi, menghirup akhirnya menjadi minum. Artinya, ketika kita menghirup, kita juga minum.

Bila Anda menghirup Tuhan, minum Dia, dan makan Dia, Anda tidak hanya terawat, tetapi juga akan disembuhkan. Ya, berbagian dalam Tuhan secara demikian dapat benar-benar menyembuhkan kita. Ini bahkan dapat membuat kita lebih kuat secara jasmani, karena sukacita dan kebahagiaan yang kita alami melalui menyeru nama Tuhan mempengaruhi kesehatan kita secara positif. Banyak dokter mengakui bahwa sukacita itu menyehatkan. Jadi, kita semua perlu menjadi orang Kristen yang menghirup, minum, dan makan. Kita harus menjadi orang Kristen yang menikmati Tuhan dan juga merawat orang lain dengan Dia.

Sebagai kaum beriman kita harus menjadi orang yang menanam dan menyiram. Dengan membaca ayat 6 dan 7, mungkin kita memperoleh kesan bahwa hanya orang-orang tertentu seperti Paulus dan Apolos yang dapat menanam dan menyiram. Tetapi kita tidak boleh berpendapat bahwa hanya para pemimpin dan mereka yang ambil bagian dalam pelayanan Firman yang mampu menanam dan menyiram. Tidak, setiap orang dari kita harus menanam dan menyiram.

Walaupun merawat, memberi minum, makan, menanam, dan menyiram semuanya penting, tetapi kebutuhan terbesar adalah bertumbuh. Kita dapat menanam dan menyiram, tetapi Allahlah yang menumbuhkan. Menyinggung pertumbuhan dalam hayat, Allah adalah segala sesuatu, karena hanya Allah yang dapat menumbuhkan, dalam hal merawat, menanam, dan menyiram, kita harus bersatu dengan Allah Tritunggal. Artinya kita harus merawat, menanam, dan menyiram dalam kesatuan yang organik dengan Tuhan. Kemudian ketika kita merawat, Dia pun merawat. Dia akan merawat dalam perawatan kita. Demikian juga halnya dengan menanam dan menyiram. Sebelum menyampaikan berita, dengan serius saya berdoa, "Tuhan, berbicaralah dalam pembicaraanku. Tuhan, biarlah aku menjadi satu roh dengan-Mu dalam pembicaraanku dengan cara yang riil." Maka saya beroleh kemantapan bahwa sementara saya berbicara, Dia pun berbicara. Dengan berani saya mengikrarkan bahwa saya menjadi satu roh dengan Tuhan dan kini Dia menjadi satu roh dengan saya. Tanpa Dia, pembicaraan saya tidak bernilai sama sekali.

Kita semua mula-mula perlu menikmati Tuhan dengan menghirup, minum, dan makan. Ada banyak cara untuk minum Dia dan makan Dia. Kita dapat berbagian dalam Tuhan melalui berdoa-baca, menghadiri sidang-sidang, dan bersekutu dengan orang kudus. Kita juga dapat menerima suplai hayat melalui membaca buku-buku rohani tertentu. Ada banyak cara untuk menikmati Tuhan. Semakin kita menikmati Dia, kita semakin dijenuhi oleh Dia. Kemudian kita akan berbeban untuk merawat orang lain, menanam, dan menyiram. Jika kita bersatu dengan Tuhan dalam perawatan, penanaman, dan penyiraman, dengan spontan Tuhan akan hadir untuk menumbuhkan orang lain dalam hayat.


Sumber: Pelajaran-Hayat 1 Korintus, Buku 2, Berita 29

No comments: