Hitstat

26 May 2011

1 Korintus - Minggu 11 Kamis

Pembacaan Alkitab: 1 Kor. 3:12-13, 15


Bila kita meninjau keadaan di antara orang-orang Kristen hari ini, kita akan sadar bahwa perkataan Paulus tentang kayu, rumput, dan jerami bukan sekadar doktrin. Kita semua harus melatih roh kita, menengadah kepada Tuhan, dan berdoa, "Tuhan, belas kasihanilah aku supaya jangan membangun gereja-Mu dengan pembawaan alamiah, diri alamiah, atau apa pun yang berasal dari perselisihan, iri hati, dan kecemburuan. Tuhan, aku ingin membangun gereja-Mu dengan emas dari sifat Bapa, dengan perak dari salib yang menebus, mengakhiri, dan menggantikan aku, dan dengan pekerjaan pengubahan Roh Kudus. Aku ingin membangun gereja dalam roh perbauran, di dalam roh ini aku mengalami sifat Bapa dan penebusan Putra, dan akhirnya mengalami pengubahan Roh. Tuhan, aku ingin membangun gereja secara demikian."

Kini kita dapat memahami konsepsi Paulus mengenai bahan-bahan yang semestinya digunakan dalam membangun gereja. Dalam pasal 3 sebenarnya Paulus memberi tahu kaum beriman di Korintus, "Kalian adalah tanaman di ladang Allah. Kini kalian perlu menumbuhkan Kristus. Semakin bertumbuh, kalian semakin menjadi emas, perak, dan batu permata bagi pembangunan Allah. Jangan meletakkan dasar yang lain selain Kristus. Jangan mengagungkan sesuatu, seseorang, atau suatu doktrin, atau suatu praktek. Membangunlah di atas Kristus yang almuhit sebagai satu-satunya dasar yang telah diletakkan. Tetapi berhati-hatilah supaya jangan membangun di atas Kristus dengan sesuatu yang bersifat Yunani; melainkan membangunlah dengan sifat Bapa dan penebusan Putra yang akan menghasilkan pengubahan Roh. Maka gereja akan menjadi emas dan penuh dengan perak dan batu permata."

Dalam ayat 15 Paulus mengatakan kata-kata peringatan: "Jika pekerjaannya terbakar, ia akan menderita kerugian; ia sendiri akan diselamatkan, tetapi seperti dari dalam api." Pekerjaan dari kayu, rumput, dan jerami hanya cocok untuk dibakar. Inilah pekerjaan yang akan dibakar habis oleh api penghakiman Tuhan pada hari kedatangan-Nya.

Ketika Paulus berkata, "ia akan menderita kerugian." Maksudnya kerugian di sini ialah kehilangan pahala, bukan kehilangan keselamatan. Menderita kerugian di sini sama sekali tidak berarti binasa. Karunia keselamatan yang kita terima dalam Kristus bukan berdasarkan pekerjaan kita (Tit. 3:5), karunia ini kekal dan tidak berubah dalam hakikinya (Ibr. 5:9; Yoh. 10:28-29). Karena itu, orang beriman yang pekerjaan kristianinya tidak diperkenan oleh Tuhan yang menghakimi, akan menderita kerugian, kehilangan upah, namun ia tetap akan diselamatkan. Keselamatan Allah diberikan secara cuma-cuma kepada semua orang beriman sampai kekekalan; sedangkan upah yang Tuhan berikan kepada kaum beriman (tidak semua) yang pekerjaan kristianinya diperkenan oleh-Nya adalah untuk zaman kerajaan. Upah ini adalah suatu dorongan bagi pekerjaan kristiani mereka.

Walaupun kaum beriman yang pekerjaan kristianinya tidak diperkenan oleh Tuhan pada hari kedatangan-Nya kembali tetap akan diselamatkan, tetapi seperti dari dalam api. Seperti dari dalam api pasti mengacu kepada hukuman. Akan tetapi ini sama sekali bukan api penyucian yang secara bidah diajarkan oleh ajaran tertentu dalam takhayul mereka dan yang menyimpang dari ayat ini. Bagaimanapun, hari ini perkataan ini seharusnya merupakan peringatan yang serius bagi kita terhadap pekerjaan kristiani kita.


Sumber: Pelajaran-Hayat 1 Korintus, Buku 2, Berita 27

No comments: