Hitstat

28 May 2011

1 Korintus - Minggu 11 Sabtu

Pembacaan Alkitab: 1 Kor. 3:13-15


Ketika Tuhan Yesus datang kembali, pekerjaan pembangunan kita akan diuji oleh api kudus-Nya. Hanya emas, perak, dan batu permata yang akan tahan api dan lulus ujian ini. Apa pun yang dari kayu, rumput, dan jerami akan hangus. Jika pekerjaan kita mampu lulus ujian api, kita akan menerima pahala. Menurut pengajaran Perjanjian Baru, pahala ini adalah kenikmatan atas kerajaan yang akan datang. Kepada mereka yang setia Tuhan Yesus berkata, "Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia dalam hal kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam hal besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu" (Mat. 25:21, 23). Akan tetapi jika pekerjaan kita dimakan api, kita akan menderita kerugian. Hal ini tidak berarti kita kehilangan keselamatan kita. Keselamatan kita kekal dan tidak bisa hilang. Tetapi ayat-ayat ini menunjukkan bahwa mungkin kita kehilangan pahala, namun diselamatkan dari dalam api. Ini adalah suatu peringatan yang serius.

Dengan bersungguh-sungguh saya berharap kalian tidak menerima berita-berita ini hanya secara doktrinal. Tidak cukup hanya mempelajari butir-butirnya dan kemudian mengulanginya. Yang diperlukan ialah mencerna berita-berita ini dan mata kita tercelik untuk melihat wahyu dalam pasal-pasal ini. Kemudian kita akan mampu mengutarakan sesuatu dari pengalaman dan praktek kita. Kita sungguh-sungguh perlu melihat bahwa sasaran Allah adalah memiliki gereja. Mula-mula gereja harus menjadi ladang Allah dengan kaum beriman sebagai tanaman yang bertumbuh di dalam hayat untuk menghasilkan Kristus. Akhirnya, oleh pertumbuhan dalam hayat kita akan diubah dan menjadi bahan-bahan mustika -- emas, perak, dan batu permata -- bagi bangunan Allah.

Kita semua harus memperhatikan peringatan untuk tidak meletakkan dasar yang lain. Kristus, satu-satunya dasar telah diletakkan. Dalam pemulihan Tuhan, kita telah meletakkan dasar yang tepat. Maka, tidak perlu memprakarsai apa-apa atau mengadakan permulaan baru. Lagi pula, kita tidak boleh mengagungkan seseorang atau memilih sesuatu. Sebaliknya, kita harus mengambil Kristus, yang almuhit, sebagai dasar dan membangun di atas-Nya, bukan dengan alamiah kita, hakiki kita, atau pekerjaan kita, melainkan dengan sifat Allah, pekerjaan penebusan Putra, dan pekerjaan pengubahan Roh Allah. Jika dengan Roh perbauran kita membangun dengan bahan-bahan mustika ini, kita akan melaksanakan pekerjaan yang pantas bagi pemulihan Tuhan. Hasilnya, pada hari kedatangan Tuhan, pekerjaan kita akan lulus ujian, dan kita akan menerima pahala untuk menikmati kerajaan yang akan datang. Jika pekerjaan kita dikerjakan di dalam Kristus, dengan Kristus, bagi Kristus, dan bahkan Kristus sendiri, pekerjaan itu akan lulus ujian api. Sebaliknya, jika kita membangun dengan bahan-bahan yang dapat dimakan api, kita akan kehilangan pahala. Semoga kita semua nampak kebenaran ini! Hal ini akan membawa kita ke dalam kedalaman pemulihan Tuhan, akan membuat kita menyadari di mana kita berada dan mengenal bahwa pemulihan bukanlah pekerjaan kekristenan yang biasa atau pengulangan sejarah kekristenan. Pemulihan Tuhan membawa kita kembali kepada Kristus, kedalaman Allah, supaya Allah dapat mempunyai sebuah bangunan. Marilah kita menengadah kepada Tuhan supaya kita memperoleh belas kasihan-Nya untuk melihat visi yang ajaib ini.


Sumber: Pelajaran-Hayat 1 Korintus, Buku 2, Berita 28

No comments: