Hitstat

25 May 2011

1 Korintus - Minggu 11 Rabu

Pembacaan Alkitab: 1 Kor. 3:10, 12-13


Kayu, rumput, dan jerami melambangkan pengetahuan, realisasi, dan perolehan yang berasal dari latar belakang kaum beriman (seperti agama Yahudi atau agama yang lain, filsafat, atau kebudayaan) dan cara hidup alamiah (yang biasanya dalam jiwa dan hayat alamiah). Kayu berlawanan dengan emas, melambangkan sifat manusia alamiah; rumput berlawanan dengan perak, melambangkan manusia yang jatuh, manusia daging (1 Ptr. 1:24), belum ditebus oleh Kristus; dan jerami berlawanan dengan batu permata, melambangkan pekerjaan dan kehidupan yang terbit dari sumber tanah, tanpa pengubahan sedikit pun oleh Roh Kudus. Semua bahan yang tidak berharga itu adalah hasil dari manusia alamiah kaum beriman bersama bahan-bahan yang mereka kumpulkan dari latar belakang mereka. Dalam ekonomi Allah bahan-bahan tersebut hanya pantas dibakar (ayat 13).

Secara khusus dan riil, kayu di sini mengacu kepada sifat manusiawi orang-orang Yunani. Secara alamiah orang-orang Yunani sangat filosofis. Saya yakin mereka bahkan memfilsafatkan Kristus. Jadi, kayu menunjukkan alamiah mereka, pembawaan alamiah mereka. Seprinsip dengan itu, kayu juga menunjukkan hakiki kita menurut pembawaan alamiah kita. Misalnya, orang-orang suku tertentu mempunyai sifat etis mereka. Itu adalah "kayu" mereka. Kita tidak boleh membangun gereja dengan kayu. Maksudnya, kita tidak boleh membangunnya dengan sifat-sifat dan pembawaan alamiah kita.

Telah kita tunjukkan bahwa rumput melambangkan manusia daging yang belum ditebus. Kayu melambangkan sifat orang-orang Yunani, sedangkan rumput melambangkan manusia alamiah orang-orang Yunani. Membangun gereja dengan rumput adalah membangunnya dengan hakiki kita di dalam manusia alamiah kita. Misalnya, pemimpin persekutuan Kaum Saudara yang saya hadiri di Chefoo, sangat lamban dan mantap. Ia selalu berjalan lambat, hati-hati, dan cermat. Pada suatu saat dalam pengajaran Alkitab ia mengatakan bahwa Allah selalu bekerja dengan lambat. Karena pengaruh pemimpin itu, hampir semua orang di persekutuan itu belajar menjadi lambat. Ketika mereka masuk di lingkungan tempat sidang mereka berjalan dengan sangat lambat. Lagi pula, semua doa dalam sidang dipersembahkan dengan sangat lambat. Seluruh persekutuan Kaum Saudara itu menuruti manusia alamiah dari pemimpinnya. Ini adalah satu ilustrasi tentang makna membangun gereja dengan rumput.

Jerami melambangkan pekerjaan dan kehidupan yang terbit dari sumber tanah. Jerami tidak memiliki hayat. Membangun dengan jerami lebih buruk daripada membangun dengan kayu dan rumput. Iri hati, perselisihan, dengki, gosip, dan kritik adalah aspek-aspek jerami. Orang-orang yang filosofis biasanya sangat kritis. Semakin banyak berpikir secara filosofis, semakin sering mereka mengkritik orang lain. Kritik semacam itu adalah jerami.

Dalam pasal 3 Paulus melarang orang-orang kudus meletakkan dasar apa pun atau siapa pun selain Kristus sebagai satu-satunya dasar. Hal ini berarti kita tidak boleh mengagungkan siapa pun atau apa pun kecuali Kristus. Jika kita mengagungkan seseorang selain Kristus, kita meletakkan dasar yang lain. Paulus juga menyuruh kita memperhatikan bagaimana kita membangun di atas Kristus sebagai satu-satunya dasar. Orang-orang Korintus tidak diperbolehkan membangun dengan sifat Yunaninya, pribadi Yunaninya, kecemburuan, perselisihan, dan kritik Yunaninya. Dengan kata lain mereka tidak boleh membangun dengan apa pun yang berbau Yunani.


Sumber: Pelajaran-Hayat 1 Korintus, Buku 2, Berita 27

No comments: