Hitstat

04 June 2011

1 Korintus - Minggu 12 Sabtu

Pembacaan Alkitab: 1 Kor. 3:12; 2 Kor. 3:18


Dalam membangun gereja, kita sendirilah yang digunakan sebagai bahan. Karena kita adalah bahan bangunan, kita perlu bertanya bahan jenis apakah kita. Kita ini kayu atau emas, rumput atau perak, jerami atau batu permata? Banyak di antara kita mungkin menjawab pertanyaan ini dengan mengatakan bahwa kita berada dalam proses pengubahan. Karena itu, dalam satu aspek kita adalah kayu dan emas, rumput dan perak, jerami dan batu permata. Kita dapat mengumpamakan diri kita sebagai seekor ulat dalam kepompong, dalam proses menjadi seekor kupu-kupu. Di satu pihak kita masih seekor ulat; di pihak lain, ada tanda-tanda kita sedang menjadi seekor kupu-kupu. Proses pengubahan telah dimulai, tetapi belum sempurna. Kita semua berada pada tahap pengubahan; kita sedang dalam proses diubah.

Dalam 2 Korintus 3:18 Paulus berkata, "Kita semua mencerminkan kemuliaan Tuhan dengan muka yang tidak berselubung. Karena kemuliaan itu datangnya dari Tuhan yang adalah Roh, maka kita sedang diubah menjadi serupa dengan gambar-Nya, dalam kemuliaan yang semakin besar." Untuk memandang Tuhan dan diubah, kita perlu muka yang tidak berselubung. Tidak boleh ada selubung antara kita dengan Tuhan. Dalam pengalaman, selubung mengacu kepada semacam penyekat. Tidak peduli betapa dekatnya kita dengan Tuhan, bila kita tersekat oleh selubung, Dia tidak dapat menginfuskan diri-Nya sendiri ke dalam kita. Isolasi adalah sebuah istilah yang sering digunakan sehubungan dengan listrik. Mengisolasikan sesuatu adalah membungkusnya sehingga tidak dapat menerima arus listrik. Sepotong kertas yang tipis pun dapat menjadi isolator. Mungkin instalasinya baik dan alat listriknya masih bagus, tetapi arus listrik tidak dapat dialirkan ke dalam alat listrik bila ada isolasi yang menyekat hubungan langsung.

Makan Tuhan erat kaitannya dengan ditransfusi oleh Dia. Sebenarnya makan Tuhan Yesus adalah membiarkan Dia masuk ke dalam kita dengan cara transfusi. Hal ini dengan jelas diwahyukan dalam Perjanjian Baru. Makan Tuhan Yesus adalah menerima Dia ke dalam kita dan membiarkan Dia menambahkan diri-Nya sendiri kepada kita.

Makan bukanlah satu perkara yang satu kali untuk selamanya, melainkan haruslah diulang-ulang dari hari ke hari. Kita telah menikmati berbagai ragam makanan selama bertahun-tahun, namun sampai hari ini kita masih perlu makan. Setiap kali kita makan, proses transfusi terjadi di dalam kita. Dengan makan dan dengan transfusi, Kristus ditambahkan ke dalam kita.

Makan berkaitan dengan pengubahan. Ketika makanan dimakan, dicerna, dan diasimilasikan, satu unsur baru ditambahkan ke dalam diri kita untuk menggantikan dan membuang unsur yang lama. Inilah proses metabolis dari pengubahan. Makna makan adalah menambahkan unsur baru ke dalam kita untuk menggantikan unsur lama agar menghasilkan pengubahan yang metabolis. Masalah yang penting ini sangat diabaikan oleh orang Kristen hari ini.

Pengubahan dan transfusi membuat kita menjadi bahan-bahan hidup bagi bangunan Allah. Sebagai bahan-bahan yang hidup, kita bertumbuh dan berubah. Saya dapat melihat suatu pengubahan dalam kehidupan banyak orang kudus, khususnya dalam kehidupan mereka yang telah sejangka waktu tidak bertemu dengan saya. Puji Tuhan, kita sedang diubah! Kita menjadi emas, perak, dan batu permata bagi bangunan Allah.


Sumber: Pelajaran-Hayat 1 Korintus, Buku 2, Berita 31

No comments: