Hitstat

07 June 2011

1 Korintus - Minggu 13 Selasa

Pembacaan Alkitab: 1 Kor. 3:12; 4:11-13


Kita dalam pemulihan Tuhan, tidak perlu takut akan proses pengubahan. Jangan berbalik dari jalan pemulihan dan mencari jalan yang lebih mudah, yaitu bergabung dengan kelompok agamawi, yang membuat kita terhibur secara kejiwaan. Puji Tuhan, kita menerima perawatan Tuhan dan juga sedang dalam proses pengubahan. Kita menerima lebih banyak emas ilahi ke dalam diri kita. Saya dapat bersaksi dengan tegas bahwa saya tidak menyesal menempuh jalan pemulihan Tuhan. Ya, saya telah kehilangan banyak, namun saya telah menerima lebih banyak. Jika kita tidak kehilangan, kita tidak akan menerima. Saya telah kehilangan harta benda, tetapi saya telah memperoleh sifat Allah Bapa. Saya telah menerima emas dari sifat ilahi, sesuatu yang tidak berubah atau rusak. Haleluya, atas sifat ilahi yang telah ditambahkan kepada kita! Kita juga memuji Tuhan atas penebusan ajaib, yang kita alami dari hari ke hari, agar kita diakhiri, dibawa kembali kepada Allah, dan digantikan oleh Kristus sendiri. Kita juga bersyukur untuk panas dan tekanan yang mengubah kita dari tanah liat menjadi batu permata.

Ketika kita menjadi emas, perak, dan batu permata, kita pun terbangun. Pembangunan adalah masalah pertumbuhan dan pengubahan. Semakin kita bertumbuh, kita makin diselamatkan dari alamiah kita. Kemudian di mana pun kita berada, dengan mudah kita dapat menjadi satu dengan orang-orang kudus. Inilah pembangunan.

Jika kita sungguh-sungguh telah terbangun, tidak akan ada opini, perselisihan, pertengkaran, membanding-bandingkan, pilih-pilih, atau kesukaan. Kita akan hanya bagi Tubuh Tuhan dan mendambakan menjadi bagian dari Tubuh. Tidak peduli ke mana kita pergi, kita akan menjadi satu dengan setiap orang kudus. Inilah yang dimaksud terbangun dengan emas, perak, dan batu permata.

Jangan berharap pekerjaan pengubahan dan pembangunan akan terlaksana dalam skala besar yang melibatkan sejumlah besar orang Kristen. Sebaliknya, hal itu akan tergenap di antara sejumlah kecil orang menurut prinsip para pemenang. Tuhan mengalamatkan ketujuh surat dalam kitab Wahyu kepada semua gereja, dan kepada semua orang kudus di gereja-gereja. Akan tetapi, Dia tidak terlalu mengharapkan setiap orang kudus di gereja akan menjadi seperti Dia. Karena alasan ini, pada akhir setiap surat Dia berkata sepatah kata tentang orang yang menang. Akhirnya, Tuhan akan mendapatkan sejumlah kecil orang beriman, para pemenang, untuk memuaskan kerinduan hati-Nya dan merampungkan kehendak kekal-Nya.


Sumber: Pelajaran-Hayat 1 Korintus, Buku 2, Berita 32

No comments: