Hitstat

09 June 2011

1 Korintus - Minggu 13 Kamis

Pembacaan Alkitab: 1 Kor. 3:12, 15, 17


Membinasakan bait Allah adalah memusnahkan, merusak, atau menajiskan, mencelakakannya. Membinasakan bait Allah berarti membangun dengan bahan-bahan yang tidak berharga seperti kayu, rumput kering, dan jerami, yang dijelaskan dalam ayat 12. Ini mengacu kepada beberapa orang beriman Yahudi yang mencoba membangun gereja dengan unsur-unsur agama Yahudi, dan mengacu kepada beberapa orang beriman Yunani yang berusaha memasukkan unsur-unsur filsafat ke dalam pembangunan gereja. Semua itu bisa merusak, memusnahkan, menajiskan, dan mencelakakan bait Allah, juga berarti membinasakan bait Allah. Menggunakan doktrin apa pun yang berbeda dari pengajaran dasar para rasul (Kis. 2:42), atau cara atau usaha apa pun yang bertentangan dengan sifat Allah, pekerjaan penebusan Kristus, dan pekerjaan pengubahan Roh itu berarti merusak, memusnahkan, menajiskan, mencelakakan, dan membinasakan gereja Allah.

Kata "membinasakan" dalam ayat 17 sedikitnya menyiratkan hukuman yang diungkapkan dalam ayat 15. Setiap orang yang merusak, memusnahkan, menajiskan, dan mencelakakan gereja Allah dengan doktrin bidah, pengajaran yang memecah-belah, cara-cara duniawi, dan usaha-usaha alamiah dalam pembangunan, akan menerima penghukuman dari Allah.

Dalam ayat ini Paulus mengungkapkan bahwa bait Allah itu kudus. Karena bait Allah, gereja, adalah kudus, maka bahan-bahan, cara-cara, dan usaha-usaha yang kita pakai untuk membangun bait Allah juga harus kudus, sesuai dengan sifat Allah, penebusan Kristus, dan pengubahan Roh itu.

Membangun gereja dengan hal-hal yang bersifat alamiah adalah membinasakan bait Allah. Bertahun-tahun yang silam saya mengira bahwa membinasakan bait Allah adalah menganiaya gereja. Saya tidak menyadari bahwa menurut konteks di sini, membinasakan gereja adalah membangun dengan hal-hal yang bersifat alamiah. Misalnya, tidakkah membawa masuk rumput kering atau jerami itu mencemari Yerusalem Baru? Demikian pula, menginjeksikan susunan alamiah kita, hakiki kita, atau perbuatan kita ke dalam gereja akan merusak gereja. Mungkin Anda belum menyadari bahwa ketika Anda membawa sifat baik Anda, hakiki baik Anda, bahkan perbuatan-perbuatan baik alamiah Anda ke dalam kehidupan gereja, itu berarti Anda merusak dan mencemari gereja. Sudah tentu, bila ada iri hati atau perselisihan di antara kita, itu pun mencemari dan mengotori kehidupan gereja.


Sumber: Pelajaran-Hayat 1 Korintus, Buku 2, Berita 33

No comments: