Hitstat

28 June 2011

1 Korintus - Minggu 16 Selasa

Pembacaan Alkitab: 1 Kor. 6:12-18


Di satu pihak, Paulus berkata bahwa perut adalah untuk makanan; di pihak lain, ia memberi tahu kita bahwa tubuh bukanlah untuk percabulan (ay. 13). Kita boleh bebas memilih makanan untuk kita makan, tetapi kita tidak boleh melakukan percabulan. Akan tetapi, kalau kita makan berlebihan, hal itu dapat merusak tubuh kita. Jadi, meskipun kita mempunyai kebebasan untuk makan, kita harus makan dengan hati-hati, agar kesehatan kita terjaga dengan baik. Nafsu makan kita mudah menjadi liar, maka kita perlu mengekang dan membatasinya.

Walaupun Paulus mengatakan bahwa tubuh untuk Tuhan, dan Tuhan untuk tubuh, namun ia tidak mengatakan bahwa Allah itu untuk perut atau makanan. Allah akan membinasakan perut dan makanan, tetapi tidak demikian dengan tubuh kita. Tubuh kita adalah untuk Tuhan, dan Tuhan untuk tubuh kita.

Dalam ayat 14 Paulus berkata, "Allah, yang membangkitkan Tuhan, akan membangkitkan kita juga oleh kuasa-Nya." Allah telah membangkitkan tubuh Tuhan, dan telah menetapkan bahwa tubuh kita akan berbagian dalam tubuh Tuhan yang mulia di dalam kebangkitan (Flp. 3:21), dan akan dibangkitkan, menjadi yang tidak dapat binasa (1 Kor. 15:52). Inilah penebusan tubuh kita (Rm. 8:23). Bahkan sekarang Roh Kristus yang bangkit, yang berhuni di dalam kita, juga menyalurkan hayat kepada tubuh kita (Rm. 8:11), menjadikannya anggota Kristus (1 Kor. 6:15), menjadi bait Allah yang dihuni oleh Roh Kudus-Nya (ayat 19).

Dalam ayat 13 dan 14 kita memiliki janji ganda: pertama, Tuhan adalah untuk tubuh; kedua, Allah akan membangkitkan tubuh. Dari Roma 8:11 kita mengetahui bahwa pada hari ini pun tubuh kita yang fana bisa menerima suplai dari hayat kebangkitan dan ditopang olehnya. Kadang-kadang Ia menyembuhkan kita. Aspek pertama dari janji ganda atas tubuh kita ialah Tuhan adalah untuk tubuh kita dan menopang tubuh kita.

Walaupun aspek pertama dari janji ganda itu adalah untuk masa kini, namun aspek kedua adalah untuk masa mendatang. Tuhan adalah untuk tubuh kita hari ini, tetapi Allah akan membangkitkan tubuh kita di masa mendatang. Kebangkitan tubuh ini ditujukan kepada transfigurasi. Ketika tubuh kita dibangkitkan, tubuh kita akan ditransfigurasikan.

Tubuh jasmani kita bisa disamakan dengan sebutir benih yang ditaburkan ke tanah. Menurut 1 Korintus 15, kebangkitan sebenarnya adalah bertumbuhnya benih yang telah ditaburkan ke tanah itu. Ketika sebutir benih ditaburkan, ia hanyalah sebutir benih. Tetapi ketika benih itu bertumbuh dan berbunga, maka terjadilah suatu penampilan yang lain sama sekali. Hari ini tubuh kita adalah benih yang ditabur ke dalam Kristus. Tetapi pada suatu hari benih ini akan tumbuh melalui kebangkitan. Bila ia bertumbuh, maka akan timbul perubahan bentuk, sekali pun ia masih tetap tubuh kita. Ketika sebutir gandum ditaburkan ke tanah, ia tetap adalah gandum. Sewaktu benih ini bertumbuh, maka ia tetap adalah gandum sekalipun bentuknya berbeda sama sekali. Saat ini, tubuh jasmani kita belum mempunyai penampilan yang indah. Karena alasan inilah, kita tidak begitu menghargai tubuh kita. Akan tetapi, karena tubuh kita adalah anggota Kristus, maka tubuh kita berharga dan patut disayangi. Terakhir, dalam kebangkitan, tubuh ini akan menjadi persis sama seperti tubuh Kristus yang mulia, yang telah dibangkitkan.


Sumber: Pelajaran-Hayat 1 Korintus, Buku 2, Berita 38

No comments: