Hitstat

02 March 2012

2 Korintus - Minggu 23 Jumat

Pembacaan Alkitab: 2 Kor. 8:19-21


Paulus menyadari bahwa ada sejumlah besar uang yang perlu diberikan kepada orang-orang kudus yang kekurangan. Ia tahu bahwa menangani uang sebanyak itu bukanlah perkara yang mudah. Karena itu, ia terlebih dulu memikirkan apa yang terhormat di hadapan Tuhan dan di hadapan manusia. Kita mungkin mengira bahwa kaum saleh tidak akan memiliki pemikiran yang jelek mengenai uang itu. Mungkin saja kaum saleh sendiri tidak memiliki pemikiran buruk, tetapi Iblis penuh dengan pemikiran yang jahat, dan ia ada di dalam mereka. Karena alasan ini, Paulus memikirkan perkara itu sebelumnya untuk menghindarkan celaan.

Di sini kita melihat prinsip memikirkan lebih dahulu. Bila kita hendak melakukan sesuatu atau berperilaku dengan cara tertentu, kita harus memikirkan dulu apa yang mungkin dipikirkan orang lain mengenai perkara itu. Ya, memang kaum saleh itu kudus. Tetapi di dalam mereka ada seorang yang tidak kudus, yaitu, Iblis. Pemikiran jahat apakah yang mungkin berasal dari Iblis tentang satu perkara tertentu? Kita perlu mempertimbangkan hal ini. Kita bahkan perlu mempertimbangkannya dalam hubungannya dengan suami atau istri kita. Suami atau istri kita mungkin tidak memiliki masalah dengan pekara tertentu, tetapi bagaimana dengan Iblis? Pemikiran yang bagaimanakah yang akan muncul dari dia? Kita perlu menyadari bahwa Iblis sedang mendekam, dan menunggu kesempatan untuk menghancurkan kita. Jika kita menyadari hal ini, kita akan hati-hati dan memikirkan dulu sebelumnya mengenai banyak hal.

Motivasi kita terhadap suatu perkara mungkin saja murni, tetapi kita tetap perlu berhati-hati dalam bertingkah laku. Sekalipun motivasi kita itu murni, tetapi perilaku kita dapat menimbulkan kecurigaan kepada orang lain. Misalnya, Paulus bertanggung jawab atas sejumlah besar uang. Karena itu, ia hati-hati dan mengambil beberapa saksi untuk menyingkirkan kecurigaan. Menurut hukum Taurat, perlu ada dua atau tiga orang saksi. Dalam mencari saksi yang tepat, Paulus telah berpikir panjang.

Saya mengapresiasi perihal memikirkan dulu hal ini. Ini berarti mempertimbangkan satu perkara sebelumnya. Jika kita memikirkan dulu sebelumnya, maka kita tidak akan melakukan hal-hal yang akan memberikan kesempatan bagi musuh untuk masuk ke dalamnya.

Kita tidak boleh mengira situasi kita berbeda dengan situasi Paulus dan bahwa kita tidak perlu memikirkan lebih dulu mengenai masalah uang. Selama kita ada di bumi ini, kita tidak dapat menghindar dari perkara yang berhubungan dengan uang. Anda mungkin berusaha menjauhkan diri dari uang, tetapi uang itu akan datang kepada Anda. Uang sangat dipakai oleh Iblis, dan Alkitab menyebutnya mamon yang tidak jujur. Puji Tuhan, di dalam Yerusalem Baru tidak akan ada lagi keprihatinan terhadap uang! Tetapi untuk masa sekarang ini, kita tidak dapat hidup atau bekerja tanpa uang. Karena itu, dalam menangani uang, kita harus belajar menghindarkan celaan dengan memikirkan lebih dulu apa yang terhormat di hadapan Allah dan manusia.


Sumber: Pelajaran-Hayat 2 Korintus, Buku 3, Berita 47

No comments: