Hitstat

19 March 2012

2 Korintus - Minggu 26 Senin

Pembacaan Alkitab: 2 Kor. 11:1-15


Dalam pasal 10 sampai 13 Paulus sebenarnya sedang menanggulangi masalah yang disebabkan oleh para penganut agama Yahudi. Ini berarti di sini ia sedang menanggulangi para penganut agama Yahudi itu sendiri, yang merupakan satu masalah yang serius. Dalam menanggulangi para penganut agama Yahudi, pertama-tama Paulus mengatakan dalam pasal 10 bahwa senjata rasul-rasul dalam peperangan ini bukanlah senjata duniawi (daging), melainkan senjata yang diperlengkapi dengan kuasa Allah untuk meruntuhkan benteng-benteng. Di tempat lainnya dalam pasal 10, Paulus selanjutnya mengatakan bahwa ia tetap dalam batasannya, sedangkan para penganut Yahudi melampaui batasan mereka.

Dalam pasal 10 Paulus pertama-tama menunjukkan kepada orang-orang Korintus bahwa mereka telah diindoktrinasi, dan sedikitnya mereka telah dipengaruhi oleh pengajaran-pengajaran agama Yahudi. Menurut perkataan Paulus dalam 2 Korintus 10:5, pengajaran-pengajaran itu adalah siasat-siasat dan kubu-kubu yang dibangun oleh keangkuhan manusia untuk menentang pengenalan akan Allah. Pemikiran-pemikiran yang memberontak itu telah disuntikkan ke dalam orang-orang Korintus dan membuat mereka menjadi pemberontak. Karena itu, perlu ada peperangan rohani untuk merubuhkan benteng-benteng dari siasat-siasat itu dan membuat setiap pemikiran ditawan kepada ketaatan Kristus.

Sumber pemberontakan ini adalah para penganut agama Yahudi. Para penganut agama Yahudi itu jelas-jelas telah melampaui batas. Allah, menurut kedaulatan-Nya, tidak memberikan daerah Akhaya kepada penganut-penganut agama Yahudi. Sebenarnya, Allah tidak memberikan apa-apa kepada mereka. Meskipun demikian, dengan melampaui batas, mereka keluar dari daerah mereka sendiri dan akibatnya mereka mengganggu batas daerah kerja rasul.

Para rasul pergi memberitakan Injil dan mengajarkan kebenaran di dalam pengukuran Allah dan menurut kapasitas-Nya. Aktivitas mereka benar-benar dari Allah. Akan tetapi para penganut agama Yahudi datang melampaui batas mereka dan melanggar batas daerah kerja rasul. Melampaui batas seperti itu selalu mendatangkan pemberontakan. Inilah penyebab pemberontakan di dalam diri kaum beriman di Korintus, dan Paulus perlu berperang melawan pemikiran-pemikiran yang angkuh dan siasat-siasat yang memberontak ini. Dalam pasal 10 Paulus sebenarnya terlibat dalam peperangan melawan pemberontakan ini. Dalam pasal ini kita melihat pemberontakan dan juga perkara melampaui batas pengukuran yang tepat.


Sumber: Pelajaran-Hayat 2 Korintus, Buku 3, Berita 52

No comments: