Hitstat

05 March 2012

2 Korintus - Minggu 24 Senin

Pembacaan Alkitab: 2 Kor. 9:1-15


Dalam Alkitab ada dua cara umat Allah mempertahankan hidup. Cara yang pertama adalah menurut hukum alam yang ditentukan oleh Allah. Ini adalah untuk menabur benih dan menuai tuaian. Dalam Kejadian 3 Allah menentukan bahwa manusia akan mengolah tanah untuk mendapatkan sesuatu untuk hidup. Penaburan benih adalah untuk kehidupan manusia. Ini adalah cara yang sesuai dengan hukum alam yang ditentukan oleh Allah. Tidak ada ras atau bangsa yang dapat bertahan tanpa menabur, tanpa bercocok tanam. Bercocok tanam adalah menabur benih dan menuai tuaian.

Cara yang kedua dari umat Allah untuk mempertahankan hidup adalah cara mujizat-mujizat dari tangan Allah. Ketika bangsa Israel berada di Mesir, mereka hidup menurut cara alamiah. Tetapi ketika mereka keluar dari Mesir dan berkelana di padang gurun, mereka hidup dengan cara lainnya, dengan cara mujizat-mujizat Allah. Umat itu tidak menabur benih apa pun, tetapi mereka mengumpulkan manna. Kita dapat mengatakan bahwa mereka menuai tanpa menabur, karena pengumpulan mereka itu merupakan satu penuaian. Di padang gurun itu bangsa Israel secara terus-menerus menuai tanpa menabur. Turunnya manna dari langit merupakan satu pengganti bagi penaburan. Manusia dapat menabur benih, tetapi hanya Allahlah yang dapat membuat hujan manna. Di padang gurun bangsa Israel mengumpulkan manna yang dikirim oleh Allah.

Dalam 2 Korintus tulisan Paulus ini, Paulus menggabungkan perihal mengumpulkan manna dengan pemberian suplai materi oleh kaum beriman kepada orang-orang kudus yang kekurangan. Dalam Keluaran 16 adalah perkara mengumpulkan, sedangkan dalam 2 Korintus 8 adalah perkara pemberian. Mengenai mengumpulkan manna ini, hasilnya adalah sama entah bangsa Israel mengumpulkan banyak atau mengumpulkan sedikit. Ini menunjukkan bahwa dalam pengumpulan mereka, mereka tidak boleh serakah. Mengumpulkan manna adalah tugas mereka. Mereka harus melakukan tugas mereka tanpa keserakahan.

Misalnya ada beberapa orang Israel yang berkata, "Allah itu penuh dengan belas kasihan, berdaulat, dan ajaib. Dia mengendalikan segala sesuatu. Karena jika aku mengumpulkan banyak aku tidak akan kelebihan, dan jika aku mengumpulkan sedikit aku tidak akan kekurangan. Kalau demikian, sebenarnya aku tidak perlu pergi keluar dan mengumpulkan sesuatu." Jika salah seorang dari umat Allah melakukan hal itu, ia tidak akan memiliki apa-apa untuk hari itu. Allah tidak akan melakukan tugas seseorang bagi orang itu. Allah tidak akan bekerja baginya atau memberi dia makan. Bangsa Israel harus melakukan tugas mereka. Selama mereka memenuhi kewajiban mereka menurut ketetapan Allah, mereka akan memiliki suplai yang cukup, tidak peduli berapa banyak atau sedikit manna yang mereka kumpulkan.

Dalam 2 Korintus 8 Paulus menyamakan pemberian kita kepada orang-orang kudus yang kekurangan dengan perkara mengumpulkan manna. Menurut pemahaman kita, kita memberi, bukan mengumpulkan. Tetapi apa yang dikatakan Paulus ini menyiratkan bahwa pemberian kita itu merupakan satu pengumpulan. Sedikitnya perkataan Paulus menunjukkan bahwa sebagai anak-anak Allah, kita tidak boleh serakah. Kita tidak boleh berpikir bahwa jika kita mendapatkan banyak uang, kita dapat memakai semuanya untuk diri kita sendiri. Kita perlu melihat, entah kita memberi atau tidak, pada akhirnya hasilnya akan sama.


Sumber: Pelajaran-Hayat 2 Korintus, Buku 3, Berita 48

No comments: