Hitstat

23 March 2012

2 Korintus - Minggu 26 Jumat

Pembacaan Alkitab: Rm. 8:6


Paulus dapat melihat bahwa para penganut agama Yahudi itu memiliki Yesus yang lain, roh yang lain, dan injil yang lain (ay. 4). Para penganut agama Yahudi menyatakan bahwa mereka memberitakan Yesus. Namun, Paulus melihat bahwa mereka memberitakan Yesus yang lain, bukan Tuhan Yesus yang diberitakan oleh Paulus. Selain itu, mereka menyatakan bahwa mereka memiliki roh; mereka mungkin menyatakan bahwa roh ini adalah Roh Kudus. Paulus kembali mendebat bahwa roh mereka bukanlah Roh Kudus; para penganut agama Yahudi memiliki roh yang lain. Selain itu, para penganut agama Yahudi itu menyatakan bahwa apa yang mereka beritakan adalah injil. Tetapi Paulus menyatakan bahwa injil mereka adalah injil yang lain.

Kaum beriman Korintus sulit membedakan Yesus yang diberitakan oleh Paulus dengan yang diberitakan oleh para penganut agama Yahudi. Namanya memang sama. Tetapi masih perlu ada pembedaan. Demikian juga mengenai Injil. Paulus datang kepada orang-orang Korintus dengan Injil. Para penganut agama Yahudi juga mengaku memberitakan Injil. Tetapi Paulus dapat membedakan bahwa injil yang diberitakan oleh para penganut agama Yahudi itu berbeda dengan Injil yang diberitakan oleh rasul-rasul. Itu bukanlah Injil seperti yang diberitakan oleh Paulus.

Dalam prinsipnya, situasi kita pada hari ini sama dengan situasi orang-orang Korintus. Istilah, definisi, dan judul dari berbagai perkara itu mungkin saja sama. Tetapi jika kita melatih pembedaan dengan tepat, kita akan sadar bahwa sebenarnya hal-hal itu tidak sama.

Sasaran Allah adalah hayat. Hayat ini, yang ditandai oleh pohon hayat, adalah Allah sendiri dalam Kristus sebagai Roh itu. Cara musuh, Iblis, ular itu, adalah menyelewengkan orang-orang dari hayat ini. Ia berusaha memalingkan mereka kepada pengetahuan, baik, dan jahat, yang hasilnya adalah maut. Maut adalah pemisah dari kenikmatan akan Allah.

Pemahaman yang tepat akan maut adalah bahwa maut menunjukkan pemisahan dari kenikmatan akan Allah. Ini berarti jika kita tidak memiliki kenikmatan akan Allah, kita berada dalam maut. Demikian juga, jika kita terpisah dari kenikmatan akan Allah, kita akan mati. Hal ini diwahyukan sepenuhnya dalam Roma 8. Roma 8:6 mengatakan, "Karena pikiran yang diletakkan di atas daging adalah maut, tetapi pikiran yang diletakkan di atas roh adalah hayat dan damai sejahtera" (Tl.). Dalam ayat ini maut adalah pemisah dari kenikmatan akan Allah. Hayat adalah lawannya, karena hayat adalah kenikmatan akan Allah. Ketika kita memiliki kenikmatan akan Allah, tidak ada pemisah antara kita dengan Allah, kita berada di dalam hayat dan hayat bekerja di dalam kita.

Dalam menyelewengkan orang beriman dari pohon hayat, Iblis berusaha memisahkan mereka dari kenikmatan akan Allah sebagai hayat mereka. Selama berabad-abad ular yang licik ini telah memakai pengajaran-pengajaran untuk menjauhkan umat pilihan Allah dari menikmati Dia sebagai hayat mereka. Sebagian besar pengajaran itu berhubungan dengan pengetahuan, baik, dan jahat. Tetapi pengajaran-pengajaran yang demikian menghasilkan pemisahan dari Allah.


Sumber: Pelajaran-Hayat 2 Korintus, Buku 3, Berita 53

No comments: