Hitstat

24 March 2012

2 Korintus - Minggu 26 Sabtu

Pembacaan Alkitab: 2 Kor. 11:1-15


Hari ini, oleh belas kasihan Tuhan, kita dapat menyadari bahwa sesungguhnya Paulus adalah rasul yang terkemuka dan rasul yang berada pada tingkatan ministri yang paling tinggi. Meskipun demikian, para penganut agama Yahudi itu menyatakan bahwa mereka lebih unggul daripada Paulus. Sikap mereka adalah bahwa Paulus itu tidak ada apa-apanya bila dibandingkan dengan mereka, bahwa ia sedikit pengetahuannya bila dibandingkan dengan mereka. Dalam 2 Korintus ada perkataan-perkataan yang menyiratkan bahwa para penganut agama Yahudi ini mengira diri mereka lebih tahu daripada Paulus. Karena itu tidak heran bila Paulus menyebut mereka rasul yang tak ada taranya. Tentunya, ini adalah satu istilah yang ironis. Paulus tidak memakai ekspresi ini secara positif. Sebenarnya, para penganut agama Yahudi itu bukanlah rasul yang tak ada taranya, karena mereka sama sekali bukanlah rasul yang sejati.

Cara yang terbaik untuk membedakan satu perkara adalah membedakannya menurut hayat atau maut. Kita perlu mengajukan pertanyaan seperti ini: Apakah pengajaran ini membantuku menikmati Tuhan lebih banyak dan membawaku ke dalam hayat atau menyuntikkan racun maut ke dalamku? Anda akan menemukan bahwa jika Anda menerima satu pengajaran atau pemberitaan ke dalam Anda, maka kenikmatan batini Anda terhadap Tuhan akan terputus. Ada beberapa hal yang berfungsi seperti penyekat yang menghentikan aliran listrik ilahi ini. Karena itu, kita harus belajar untuk membedakan, membandingkan, perkara-perkara berdasarkan hayat dan maut.

Rahasia pembedaan ini adalah membedakan menurut hayat atau maut. Pengajaran mana pun yang membuat kenikmatan Anda terhadap Tuhan berhenti adalah pengajaran yang berasal dari maut, tidak peduli betapa baiknya pengajaran itu. Selama pengajaran atau pemberitaan seseorang mencabut kita dari kenikmatan akan Tuhan sebagai suplai hayat kita, maka pengajaran itu berasal dari ular itu. Namun, ministri Tuhan yang sejati selalu menguatkan kita dalam kenikmatan akan Dia sebagai suplai hayat kita.

Dua Korintus 11:2-3 sangat penting. Ayat-ayat ini menunjukkan bahwa Paulus jelas mengenai strategi Iblis. Ia menyadari bahwa strategi Iblis adalah menyebarkan perangkap doktrin untuk menjerat kaum saleh. Karena itu, Paulus menjauhkan diri dari perangkap itu. Selain itu, ia berusaha menjauhkan kaum saleh dari perangkap itu dengan mengingatkan mereka bahwa ia cemburu kepada mereka dengan cemburu Allah, dan bahwa ia telah mempertunangkan mereka dengan satu Suami untuk membawa mereka sebagai perawan yang suci kepada Kristus. Ia memberi tahu kaum saleh bahwa Tuhan tidak menghendaki mereka mengasihi apa pun atau siapa pun selain Dia, sebaliknya menghendaki mereka mengasihi Dia secara unik, tulus, dan sepenuhnya. Dalam ayat 3 Paulus mewahyukan perhatiannya kepada kaum beriman Korintus agar mereka tidak tertipu dan kehilangan ketulusan dan kemurnian mereka terhadap Tuhan. Dari ayat ini kita melihat bahwa kita perlu tulus dan murni. Jangan menjadi orang yang ruwet dalam pikiran Anda, dalam pemahaman Anda, dengan begitu banyak pengajaran atau isme-isme. Sebaliknya, peliharalah ketulusan dan kemurnian Anda untuk menikmati Tuhan sebagai suplai hayat Anda.


Sumber: Pelajaran-Hayat 2 Korintus, Buku 3, Berita 53

No comments: