Hitstat

26 March 2012

2 Korintus - Minggu 27 Senin

Pembacaan Alkitab: 2 Kor. 11:16-33


Dalam 11:16-33 Paulus meminta orang-orang Korintus untuk bersabar terhadapnya dalam kebodohannya. Ia meminta izin kepada mereka untuk bersikap bodoh dalam bermegah. Dalam ayat 16 ia mengatakan, "Kuulangi lagi: Jangan hendaknya ada orang yang menganggap aku bodoh. Jika kamu juga menganggap demikian, terimalah aku sebagai orang bodoh supaya aku pun boleh bermegah sedikit." Di sini Paulus seolah-olah berkata, "Bersabarlah terhadapku dalam kebodohanku. Sampai saat ini aku selalu pintar, tetapi sekarang aku harus berbicara dengan tegas. Sebelum aku melakukan hal ini, aku minta kamu bersabar terhadap aku dalam kebodohanku. Aku akan memberi tahu kamu sesuatu dengan terus terang." Kemudian Paulus memakai ungkapan-ungkapan yang terus terang dan perkataan yang tegas.

Sering kali, untuk membicarakan kebenaran, kita mungkin perlu kelihatan bodoh bagi orang lain. Martin Luther melakukan hal ini ketika ia menyatakan kepada kekristenan yang telah merosot bahwa pembenaran adalah mutlak oleh iman. Ketika ia melakukan hal ini, ia tampak bodoh. Siapa saja yang ingin mempertahankan kedudukan yang tinggi dalam hierarki agama tidak mungkin melakukan hal ini.

Dalam ayat 17-18 Paulus melanjutkan, "Apa yang aku katakan, aku mengatakannya bukan sebagai seorang yang berkata menurut firman Tuhan, melainkan sebagai orang bodoh yang berkeyakinan bahwa ia boleh bermegah. Karena banyak orang yang bermegah menurut daging, aku mau bermegah juga" (Tl.). Tidakkah Anda akan mengatakan bahwa Paulus gila ketika ia menyatakan bahwa ia akan membicarakan sesuatu yang bukan menurut firman Tuhan? Kita mungkin berpikir jika Paulus tidak berbicara menurut firman Tuhan, seharusnya ia diam saja. Bagaimana mungkin seorang rasul dapat membicarakan sesuatu yang bukan menurut firman Tuhan? Namun, Paulus justru mengucapkan perkataan yang demikian. Jika kita ada di sana pada waktu itu, kita mungkin akan menasihati Paulus agar tidak menulis seperti itu.

Apakah yang Paulus maksud dengan "berkeyakinan" dalam ayat 17? Keyakinan ini kelihatannya berhubungan dengan kebodohan Paulus, yaitu berhubungan dengan kehilangan akalnya. Jika ia tidak memiliki keyakinan demikian, tentu ia tidak dapat bermegah. Jika tidak demikian, ia akan berperilaku seperti seorang yang sangat berbudaya dan tidak akan bermegah sama sekali. Seseorang yang memiliki keyakinan bahwa ia tidak kehilangan akalnya tidak akan pernah bermegah seperti yang Paulus lakukan dalam 2 Korintus 11 ini.

Setelah mengucapkan perkataan yang ironis kepada orang-orang Korintus tentang suka sabar terhadap orang bodoh (ayat 19), dalam ayat 20 Paulus mengatakan, "Karena kamu sabar, jika orang memperhamba kamu, jika orang memangsa kamu, jika orang menguasai kamu, jika orang berlaku angkuh terhadap kamu, jika orang menampar kamu." Di sini Paulus seolah-olah berkata, "Jika kamu suka sabar terhadap semuanya ini, tidakkah kamu dapat sabar terhadap aku, orang yang bodoh dan yang kehilangan akalnya ini?"


Sumber: Pelajaran-Hayat 2 Korintus, Buku 3, Berita 54

No comments: