Hitstat

01 March 2012

2 Korintus - Minggu 23 Kamis

Pembacaan Alkitab: 2 Kor. 8:16-24


Dua Korintus 8:16-24 dapat sangat membantu kita dalam menangani perihal uang. Sebagian besar dari masalah-masalah dalam masyarakat berhubungan dengan uang. Karena itu, kita semua harus belajar berhati-hati dalam menanganinya.

Membayangkan berbagai macam masalah yang dapat timbul dalam hubungannya dengan uang itu di luar kemampuan kita. Uang adalah sumber godaan. Kita tidak boleh menganggap diri kita begitu rohani sehingga kita tidak akan pernah memiliki masalah dengan penanganan keuangan. Sesungguhnya tidak ada seorang pun dari antara kita yang lebih setia dan lebih rohani daripada Rasul Paulus, walaupun demikian, ia begitu waspada dan hati-hati terhadap uang. Saya percaya bahwa Paulus sangat penuh dengan pertimbangan terhadap perkara-perkara keuangan. Karena alasan ini, setelah bersekutu dengan orang-orang kudus di Korintus mengenai pemberian bagi orang-orang kudus yang kekurangan di Yudea, ia menambahkan ayat 16 sampai 24 untuk menunjukkan beberapa perkara penting yang berhubungan dengan penanganan keuangan.

Dalam ayat-ayat ini kita melihat bahwa Paulus mengutus saudara-saudara tertentu kepada kaum beriman Korintus berkaitan dengan pemberian kepada orang-orang kudus yang kekurangan. Pertama-tama ia mengutus Titus. Ayat 16-17 mengatakan, "Syukur kepada Allah, yang oleh karena kamu mengaruniakan kesungguhan yang demikian juga dalam hati Titus untuk membantu kamu. Memang ia menyambut anjuran kami, tetapi karena kesungguhannya yang besar itulah ia pergi kepada kamu dengan sukarela."

Uang digunakan oleh Iblis secara maksimal untuk memperalat manusia melakukan ketidakjujuran, dilibatkan dalam pemberian benda-benda materi kepada kaum saleh. Para rasul mengutus seorang saudara yang dihormati sebagai saksi untuk pergi bersama Titus dengan tujuan untuk menghindari tuduhan kecurigaan orang (ay. 18). Dalam ayat 22 kita nampak saudara setia yang lain diutus bersama keduanya, sehingga kesaksian yang kuat dapat dipastikan oleh kesaksian tiga orang (Mat. 18:16). Dari ketiga saudara ini, hanya nama Titus yang disinggung. Namun, saudara-saudara lainnya itu terkenal dalam gereja-gereja, dan Paulus bahkan menyebut mereka sebagai utusan jemaat-jemaat (ayat 23).

Tidak diragukan lagi, Paulus diberi amanat dengan bagian yang tertinggi dari ministri ini. Karena itu, dalam kitab ini ia dengan spontan memberi kita satu gambaran yang menunjukkan bagaimana ia berperilaku dalam melaksanakan ministrinya. Ini bukan berarti dalam 2 Korintus Paulus memberi tahu kita bagaimana atau dengan cara apakah ia melaksanakan ministrinya. Sebaliknya, ia mewahyukan bagaimana ia berperilaku. Penekanannya bukanlah pada cara ia melayani, melainkan pada bagaimana ia berperilaku.


Sumber: Pelajaran-Hayat 2 Korintus, Buku 3, Berita 47

No comments: