Pembacaan Alkitab: Gal. 4:15-19
Ayat 19 mengatakan, "Hai, anak-anakku,
karena kamu aku menderita sakit bersalin lagi, sampai rupa Kristus menjadi
nyata di dalam kamu." Di sini Paulus menganggap dirinya sendiri sebagai
bapa yang melahirkan dan kaum beriman Galatia adalah anak-anaknya yang
dilahirkan olehnya di dalam Kristus (lihat I Kor. 4:15; Flm. 10). Ini pun
merupakan suatu permintaan cinta kasih kepada mereka.
Paulus mengatakan kepada kaum beriman
Galatia bahwa ia sedang menderita sakit bersalin lagi karena mereka.
Penderitaan sakit bersalin ditujukan kepada kesakitan pada saat melahirkan
anak. Dalam kiasan ini Paulus menyamakan dirinya seperti seorang ibu yang
melahirkan anaknya. Ia telah berjerih lelah dengan cara ini untuk melahirkan
kembali orang-orang Galatia ketika ia memberitakan Injil kepada mereka untuk
kali pertama. Karena mereka menyimpang dari Injil yang telah ia beritakan
kepada mereka, ia menderita sakit bersalin lagi sampai rupa Kristus terbentuk
di dalam mereka. Dalam ayat ini Paulus mengibaratkan dirinya seorang bapa yang
memperanakkan juga seorang ibu yang menderita sakit bersalin. Kalau demikian,
ia seorang bapa, atau seorang ibu? Ya, ia adalah kedua-duanya, tergantung
situasinya. Dalam suatu keadaan, ia adalah seorang bapa yang memperanakkan, dan
dalam keadaan lain, ia adalah seorang ibu yang menderita sakit bersalin.
Paulus sedang menderita sakit bersalin,
agar Kristus dapat terbentuk di dalam orang-orang Galatia. Kristus, persona
yang hidup, adalah titik pusat Injil Paulus. Pemberitaan Paulus, yang sangat
besar perbedaannya dengan pengajaran hukum Taurat yang tertulis, adalah untuk
melahirkan Kristus, Anak Allah yang hidup, di dalam kaum beriman. Sebab itu,
Kitab Galatia secara tegas berpusat pada Kristus. Kristus disalibkan (3:1)
untuk menebus kita dari kutukan hukum Taurat (3:13), menyelamatkan kita dari
arus agama dunia yang jahat (1:4); dan Dia telah dibangkitkan dari kematian
(1:1) sehingga Dia dapat tinggal di dalam kita (2:20). Kita dibaptis ke dalam
Dia, disatukan dengan Dia, dan telah mengenakan Dia, berjubahkan Dia (3:27).
Demikian, kita di dalam Dia (3:28) menjadi milik-Nya (3:29; 5:24). Di pihak
lain, Dia telah dinyatakan di dalam kita (1: 16). Sekarang Dia tinggal di dalam
kita (2:20), dan Dia akan dibentuk di dalam kita (4:19). BagiNya, hukum Taurat
telah menuntun kita (3:24), dan di dalam Dia kita semua adalah anak-anak Allah
(3:26). Di dalam Dia kita mewarisi berkat yang dijanjikan Allah, dan menikmati
Roh yang almuhit (3:14). Selain itu, di dalam Dia kita semua satu (3:28). Kita
tidak boleh kehilangan semua manfaat dari-Nya dan karena itu terlepas dari-Nya
(6:4). Kita memerlukan Dia menyuplai kita dengan anugerah-Nya di dalam roh kita
(6:18), sehingga kita dapat memperhidupkan Dia.
Ketika kaum beriman Galatia dilahirkan
kembali melalui pemberitaan Injil Paulus kali pertama, Kristus lahir di dalam
mereka tetapi belum terbentuk di dalam mereka. Di sini rasul menderita sakit
bersalin lagi, supaya Kristus; dapat terbentuk di dalam mereka. Agar Kristus
terbentuk di dalam kita, Kristus harus tumbuh sepenuhnya di dalam kita. Pertama
Kristus lahir ke dalam kita pada saat kita bertobat dan percaya kepada-Nya,
lalu Dia tinggal di dalam kita dalam kehidupan kristiani kita (2:20), dan
akhirnya, Dia akan terbentuk dalam kita ketika kita dewasa. Kristus perlu
terbentuk di dalam kita agar kita dapat menjadi anak-anak dewasa, dan ahli-ahli
waris untuk mewarisi berkat janji Allah, dan supaya kita dapat dewasa dalam
keputraan ilahi.
Sumber: Pelajaran-Hayat Galatia, Buku 1, Berita 23
No comments:
Post a Comment