Hitstat

20 July 2012

Galatia - Minggu 14 Jumat


Pembacaan Alkitab: Rm. 8:14; Ibr. 2:10


Sejumlah penafsir Alkitab telah dibingungkan oleh fakta bahwa ayat 26 segera menyusul ayat 25, di mana Paulus berbicara tentang hidup oleh Roh. Ada beberapa yang lebih suka menempatkan ayat 26 pada pembukaan pasal 6. Dalam ayat 26 Paulus mengetengahkan perkara gila hormat, menantang, dan mendengki. Alasan disebutnya perkara-perkara itu oleh Paulus ialah karena perkara-perkara itu dapat menguji kita apakah kita hidup oleh Roh atau tidak. Hanya bila kita hidup oleh Roh, barulah kita dapat mengalahkan sikap gila hormat, menantang, dan mendengki. Dalam perumahan saudara atau saudari, mudah sekali terjadi gila hormat. Ada saudara atau saudari tertentu boleh jadi mengira dirinya sudah seharusnya menjadi pemimpin. Sikap yang demikian membangkitkan tantangan dan kedengkian. Misalkan seorang saudari memberikan sebuah kesaksian yang limpah dan bebas dalam sidang, kemudian mungkin ada seorang saudari lain memutuskan untuk memberikan kesaksian yang lebih baik pada sidang berikutnya, ini berasal dari rasa dengki atau iri hati.

Gila hormat, penantangan, dan kedengkian semua berasal dari daging. Kita dapat memeriksa apakah kita hidup oleh Roh itu atau tidak dengan bertanya apakah kita gila hormat, menantang, dan mendengki atau tidak. Ini adalah cara yang riil untuk menguji perilaku sehari-hari kita. Dengan memberikan ujian ini, Paulus memperlihatkan betapa riilnya dia dan betapa berpengalamannya dia. Paulus dan kita menghadapi penyakit yang sama. Dari pengalamannya dia tahu, penyakit apakah yang bisa membuat kita menderita dalam kehidupan rohani kita dewasa ini.

Dalam Roma 8:14 Paulus berkata, “Semua orang, yang dipimpin Roh Allah, adalah anak Allah.” Pemikiran Paulus di sini agak berbeda dengan pemikirannya dalam Galatia 3:26, di mana dia berkata, “Sebab kamu semua adalah anak-anak Allah melalui iman di dalam Yesus Kristus.” Ya, memang kita telah menjadi anak-anak Allah melalui iman, tetapi sekarang kita perlu suatu tindakan yang menguji kebenaran kita sebagai anak-anak Allah. Dalam tindakan semacam inilah kita dipimpin oleh Roh itu.

Paulus berulang-ulang menekankan bahwa kita bukan para pemelihara hukum Taurat, atau hamba di bawah hukum Taurat, melainkan anak-anak Allah di dalam Kristus. Allah harus melakukan banyak hal untuk membuat kita menjadi anak-anak-Nya. Pertama-tama Ia harus mengutus Anak-Nya untuk menebus kita dari bawah hukum Taurat, supaya kita dapat menerima keputraan (4:4-5). Allah pun harus mengutus Roh Anak-Nya ke dalam hati kita supaya keputraan kita menjadi riil dan praktis.

Hanya sekadar menyelamatkan banyak orang dosa dan membuat mereka kudus, rohani, dan menang itu bukanlah kehendak Allah. Menurut perkenan-Nya yang indah, tujuanNya ialah menghasilkan banyak anak. Pada akhirnya kita, orang-orang yang ditebus dan dikuduskan, akan menjadi anak-anak Allah dalam kekekalan. Semua orang yang berada di Yerusalem Baru akan disebut anak-anak Allah, bukan sekadar menjadi umat Allah (Why. 21:7). Bahkan pada hari ini kita lebih daripada sekadar umat Allah, kita adalah anak-anak Allah. Untuk menjadi anak-anak Allah secara riil dan praktis, kita sangat perlu Roh itu.


Sumber: Pelajaran-Hayat Galatia, Buku 2, Berita 28

No comments: