Hitstat

16 July 2012

Galatia - Minggu 14 Senin


Pembacaan Alkitab: Gal. 5:15-16; 1 Kor. 6:17


Dalam 3:2 Paulus mengajukan satu pertanyaan kepada orang-orang Galatia, “Apakah kamu telah menerima Roh karena melakukan hukum Taurat atau karena mendengarkan tentang iman?” (Tl.). Paulus berusaha mengesankan kaum beriman yang telah diselewengkan itu dengan fakta bahwa mereka telah menerima Roh itu, yang sekarang berbaur dengan roh mereka. Pada ayat berikutnya ia bertanya lebih lanjut, “Kamu telah mulai dengan Roh, apakah sekarang kamu mau mengakhirinya di dalam daging?” Mereka memulai kehidupan kristiani mereka dengan Roh itu, namun mereka telah diselewengkan dari Roh itu kepada hukum Taurat, sunat, dan peraturan-peraturan agama Yahudi. Setelah membahas sekian banyak masalah penting dalam pasal 3 dan 4, sekarang dalam 5:16, Paulus menyuruh mereka hidup oleh Roh. Orang-orang Galatia tidak perlu hidup oleh hukum Taurat, sunat, atau peraturan-peraturan; bagi mereka cukuplah hidup oleh Roh. Jika mereka mau hidup oleh Roh, mereka pasti tidak akan memenuhi hawa nafsu daging.

Dalam pasal 5 Paulus menunjukkan bahwa hanya ada satu pilihan kita: hidup oleh Roh, atau hidup oleh daging. Kita telah nampak bahwa daging adalah ekspresi sepenuhnya dari manusia tripartet yang telah jatuh, Roh itu adalah realisasi akhir dari Allah Tritunggal yang telah melalui proses. Jadi, hidup oleh Roh berarti hidup oleh Allah Tritunggal yang telah melalui proses. Karena penebusan Kristus dan pekerjaan melahirkan kembali dari Roh itu, maka kita yang telah menerima penyaluran Allah dapat hidup oleh Roh, bukan oleh daging. Ini berarti kita tidak hidup oleh diri kita yang telah jatuh, tetapi hidup oleh Allah Tritunggal yang telah melalui proses. Kita memiliki Allah Tritunggal yang telah melalui proses sebagai Roh almuhit di dalam roh kita. Tidak dapat disangkal bahwa kita memiliki realitas yang sedemikian ajaib ini melalui penebusan Kristus dan kelahiran kembali Roh itu, serta penyaluran Allah. Sudah tentu, kita pun harus melawan insan tripartet kita yang telah jatuh. Mengenai hidup dan perilaku kita, kita ada kemungkinan hidup oleh insan yang telah jatuh atau oleh Persona ajaib dalam roh kita.

Kita tidak seharusnya kembali kepada hukum Taurat. Jika kita mencoba memelihara hukum Taurat, mencoba berbuat bajik untuk menyenangkan Allah, kita akan berada di dalam daging, sebab hukum Taurat bertalian dengan daging. Setiap kali kita ingin memenuhi tuntutan hukum Taurat, berarti kita menggunakan daging kita. Ini berarti daging tidak saja aktif pada saat kita berbuat jahat, ia juga aktif pada saat kita berusaha melakukan hukum Taurat. Setiap kali kita mencoba berbuat bajik di dalam diri kita sendiri, niscaya daging akan aktif. Janganlah mencoba memenuhi hukum Taurat, melainkan hiduplah oleh Allah Tritunggal yang telah melalui proses, yang adalah Roh pemberi-hayat almuhit yang berhuni di dalam roh kita. Paulus menulis Kitab Galatia tidak hanya untuk menyelamatkan kaum beriman Galatia yang telah diselewengkan kepada hukum Taurat di aspek negatifnya, tetapi juga untuk membuat mereka sadar bahwa kaum beriman memiliki Roh pemberi-hayat yang almuhit di dalam roh mereka, sehingga mereka dapat hidup, berjalan, dan berperilaku oleh Roh ini di pihak positifnya. Adalah mungkin bagi kita untuk hidup dan berperilaku oleh Roh ini. Janganlah percaya kepada kelemahan, kegagalan, atau kekurangan kita. Kita harus melupakan semua perkara semacam itu dan nampak bahwa Allah Tritunggal yang telah melalui proses sekarang ini ada di dalam kita; bukan hanya menjadi Penebus dan Penyelamat kita, tetapi juga menjadi Roh yang almuhit itu.


Sumber: Pelajaran-Hayat Galatia, Buku 2, Berita 27

No comments: