Pembacaan
Alkitab: Gal. 5:17-21
Selagi muda, saya membaca buku tentang bagaimana menjadi
pemenang, bagaimana menjadi kudus, dan bagaimana berdoa. Pada akhirnya saya baru
memahami bahwa cara atau jalan untuk menang dan kudus serta memiliki kehidupan
doa yang wajar ialah hidup di dalam roh. Cara yang wajar untuk berbicara kepada
suami atau istri Anda ialah berbicara di dalam roh. Kita tidak perlu mencari-cari
metode. Kita telah memiliki satu-satunya metode, yaitu: hidup di dalam roh. Cara
yang tepat untuk membaca Alkitab juga adalah membacanya di dalam roh. Cara untuk
mengatasi dosa, menanggulangi watak, dan mengalahkan Iblis adalah hidup di
dalam roh. Hidup oleh Roh berarti menempuh kehidupan sehari-hari kita di dalam roh
kita.
Roh kita tidak mungkin dipisahkan dari Roh itu, sebab dua roh telah
berbaur dan menjadi satu roh. Kita telah menyinggung perkataan Paulus dalam 1
Korintus 6:17: siapa yang mengikatkan dirinya pada Tuhan, menjadi satu roh
dengan Dia. Karena roh kita berbaur dengan Roh itu, maka kita perlu belajar
menempuh kehidupan sehari-hari kita di dalam Roh. Penekanan kita terhadap
pentingnya menempuh kehidupan sehari-hari di dalam roh kita sekali-kali
tidaklah berlebihan.
Jika kita menetap di dalam roh kita, segala problem akan
terpecahkan, dan kita akan menikmati Roh almuhit yang berhuni di dalam roh kita.
Di dalam roh kita makan minum Tuhan dan mengambil bagian dalam berkat Injil.
Penting sekali kita memahami bahwa kehidupan kristiani tak lain adalah
kehidupan di dalam roh. Inilah sebabnya dalam tulisan Paulus, Roh itu dan roh kita
dibicarakan berulang-ulang. Di luar roh, tidak mungkin ada kehidupan kristiani.
Bila kita berada di dalam roh, dengan serentak kita akan berada di dalam Roh itu,
sebab Roh itu bersatu dengan roh kita. Kali pertama kita mengapresiasi
kemustikaan Tuhan Yesus dan berseru kepada nama-Nya, maka suatu kesatuan yang organik
terjadi antara Roh itu dengan roh kita yang dilahirkan kembali. Kesatuan yang organik
ini dapat dilukiskan dengan istilah perbauran.
Dalam 5:18 Paulus berkata, “Akan tetapi, jikalau kamu memberi
dirimu dipimpin oleh Roh, maka kamu tidak hidup di bawah hukum Taurat.” Hukum
Taurat berhubungan dengan daging kita (Rm. 7:5), dan daging kita berlawanan
dengan Roh (Gal. 5:17). Karena itu, Roh berlawanan dengan hukum Taurat. Ketika
kita hidup menurut Roh itu, yang ada di dalam roh kita yang dilahirkan kembali,
kita tidak akan memenuhi keinginan daging (ayat 16). Ketika kita dipimpin oleh
Roh, kita tidak berada di bawah hukum Taurat. Roh hayat, bukan huruf-huruf
hukum Taurat, adalah prinsip yang menuntun, mengatur kehidupan kristiani kita
dalam roh kita yang dilahirkan kembali. Jika kita hidup oleh Roh, dengan
otomatis kita akan tidak lagi berada di bawah hukum Taurat, sebab Roh itu akan
memimpin kita meninggalkan hukum harfiah itu.
Dalam 5:17 Paulus berkata, “Sebab keinginan daging berlawanan
dengan keinginan Roh, dan keinginan Roh berlawanan dengan keinginan daging —
karena keduanya bertentangan — sehingga kamu setiap kali tidak melakukan apa yang
kamu kehendaki.” Ayat ini menunjukkan bahwa ada peperangan antara daging
dengan Roh itu. Daging bertentangan dengan Roh itu. Keinginan daging menentang
Roh itu karena keinginannya sendiri, dan Roh itu menentang daging demi kehendak
Allah.
Sumber:
Pelajaran-Hayat Galatia, Buku 2, Berita 27
No comments:
Post a Comment