Hitstat

17 July 2012

Galatia - Minggu 14 Selasa


Pembacaan Alkitab: Gal. 5:17-21


Selagi muda, saya membaca buku tentang bagaimana menjadi pemenang, bagaimana menjadi kudus, dan bagaimana berdoa. Pada akhirnya saya baru memahami bahwa cara atau jalan untuk menang dan kudus serta memiliki kehidupan doa yang wajar ialah hidup di dalam roh. Cara yang wajar untuk berbicara kepada suami atau istri Anda ialah berbicara di dalam roh. Kita tidak perlu mencari-cari metode. Kita telah memiliki satu-satunya metode, yaitu: hidup di dalam roh. Cara yang tepat untuk membaca Alkitab juga adalah membacanya di dalam roh. Cara untuk mengatasi dosa, menanggulangi watak, dan mengalahkan Iblis adalah hidup di dalam roh. Hidup oleh Roh berarti menempuh kehidupan sehari-hari kita di dalam roh kita.

Roh kita tidak mungkin dipisahkan dari Roh itu, sebab dua roh telah berbaur dan menjadi satu roh. Kita telah menyinggung perkataan Paulus dalam 1 Korintus 6:17: siapa yang mengikatkan dirinya pada Tuhan, menjadi satu roh dengan Dia. Karena roh kita berbaur dengan Roh itu, maka kita perlu belajar menempuh kehidupan sehari-hari kita di dalam Roh. Penekanan kita terhadap pentingnya menempuh kehidupan sehari-hari di dalam roh kita sekali-kali tidaklah berlebihan.

Jika kita menetap di dalam roh kita, segala problem akan terpecahkan, dan kita akan menikmati Roh almuhit yang berhuni di dalam roh kita. Di dalam roh kita makan minum Tuhan dan mengambil bagian dalam berkat Injil. Penting sekali kita memahami bahwa kehidupan kristiani tak lain adalah kehidupan di dalam roh. Inilah sebabnya dalam tulisan Paulus, Roh itu dan roh kita dibicarakan berulang-ulang. Di luar roh, tidak mungkin ada kehidupan kristiani. Bila kita berada di dalam roh, dengan serentak kita akan berada di dalam Roh itu, sebab Roh itu bersatu dengan roh kita. Kali pertama kita mengapresiasi kemustikaan Tuhan Yesus dan berseru kepada nama-Nya, maka suatu kesatuan yang organik terjadi antara Roh itu dengan roh kita yang dilahirkan kembali. Kesatuan yang organik ini dapat dilukiskan dengan istilah perbauran.

Dalam 5:18 Paulus berkata, “Akan tetapi, jikalau kamu memberi dirimu dipimpin oleh Roh, maka kamu tidak hidup di bawah hukum Taurat.” Hukum Taurat berhubungan dengan daging kita (Rm. 7:5), dan daging kita berlawanan dengan Roh (Gal. 5:17). Karena itu, Roh berlawanan dengan hukum Taurat. Ketika kita hidup menurut Roh itu, yang ada di dalam roh kita yang dilahirkan kembali, kita tidak akan memenuhi keinginan daging (ayat 16). Ketika kita dipimpin oleh Roh, kita tidak berada di bawah hukum Taurat. Roh hayat, bukan huruf-huruf hukum Taurat, adalah prinsip yang menuntun, mengatur kehidupan kristiani kita dalam roh kita yang dilahirkan kembali. Jika kita hidup oleh Roh, dengan otomatis kita akan tidak lagi berada di bawah hukum Taurat, sebab Roh itu akan memimpin kita meninggalkan hukum harfiah itu.

Dalam 5:17 Paulus berkata, “Sebab keinginan daging berlawanan dengan keinginan Roh, dan keinginan Roh berlawanan dengan keinginan daging — karena keduanya bertentangan — sehingga kamu setiap kali tidak melakukan apa yang kamu kehendaki.” Ayat ini menunjukkan bahwa ada peperangan antara daging dengan Roh itu. Daging bertentangan dengan Roh itu. Keinginan daging menentang Roh itu karena keinginannya sendiri, dan Roh itu menentang daging demi kehendak Allah.


Sumber: Pelajaran-Hayat Galatia, Buku 2, Berita 27

No comments: