Hitstat

19 July 2012

Galatia - Minggu 14 Kamis


Pembacaan Alkitab: Gal. 5:24-26


Menurut perkataan Paulus di sini, siapa saja yang menjadi milik Kristus Yesus, ia telah menyalibkan daging (ay. 24). Penyaliban manusia lama dalam Roma 6:6 dan penyaliban “aku” dalam Galatia 2:20 bukan digenapkan oleh kita. Namun di sini ayat ini mengatakan kita telah menyalibkan daging dengan segala hawa nafsu dan keinginannya. Manusia lama dan “aku” adalah diri kita; daging adalah ekspresi diri kita dalam kehidupan riil kita. Penyaliban manusia lama dan “aku” adalah fakta yang telah digenapkan oleh Kristus di atas salib, sedangkan penyaliban daging kita dengan segala hawa nafsu dan keinginannya adalah pengalaman riil kita atas fakta itu. Pengalaman ini harus dilaksanakan melalui Roh dengan melaksanakan penyaliban yang Kristus genapkan. Ini berarti oleh Roh mematikan perbuatan-perbuatan tubuh nafsu beserta anggota-anggotanya yang jahat (Rm. 8:13; Kol. 3:5).

Perhatikan, ketika berbicara tentang penyaliban daging, Paulus menggunakan kala sempurna (perfect tense). Paulus tidak berkata bahwa kita “sedang” menyalibkan daging, atau kita “akan” menyalibkannya, melainkan kita “telah” menyalibkannya. Ia mengatakan hal ini seolah-olah suatu fakta yang telah rampung. Mengenai penyaliban ada dua aspek: pertama, tatkala Kristus disalibkan, Ia menyalibkan manusia lama dan “aku” kita; kedua, kita telah menyalibkan daging kita. Berdasarkan fakta Kristus telah menyalibkan manusia lama dan “aku” kita, maka kita pun telah menyalibkan daging kita. Karenanya, fakta kedua, penyaliban daging kita, adalah penerapan atas fakta yang pertama, yaitu penyaliban Kristus atas manusia lama dan “aku” kita.

Dalam pengalaman kita perlu menerapkan penyaliban Kristus pada daging kita. Paulus memakai bentuk kala sempurna untuk melukiskan hal ini, dan ini menunjukkan bahwa hal semacam ini seharusnya menjadi pengalaman kaum beriman yang normal. Semua orang beriman seharusnya menjadi orang-orang yang telah menerapkan penyaliban Kristus pada daging mereka. Sebagai orang-orang yang menjadi milik Kristus, yaitu yang telah ditaruh ke dalam Kristus, kita telah melakukan hal tersebut. Di sini Paulus berbicara menurut prinsip. Bila kita tidak pernah menyalibkan daging kita, maka pengalaman kita tidaklah normal. Kalau pengalaman kita normal, maka kita yang menjadi milik Kristus telah menyalibkan daging.

Dalam 5:25 Paulus berkata selanjutnya, “Jikalau kita hidup oleh Roh, baiklah hidup kita juga dipimpin oleh Roh.” Hidup oleh Roh berarti hidup kita tergantung dan diatur oleh Roh, bukan oleh hukum Taurat. Dipimpin oleh Roh berarti hidup dan perilaku riil kehidupan sehari-hari kita dipimpin dan dikuasai oleh Roh itu, tidak oleh hukum Taurat. Mengenai perilaku kristiani kita, konsepsi Paulus ialah: karena hayat kita bukan oleh hukum Taurat yang harfiah, melainkan oleh Roh hayat, maka perilaku kita pun tidak seharusnya oleh peraturan-peraturan hukum Taurat, melainkan oleh Roh Kristus.


Sumber: Pelajaran-Hayat Galatia, Buku 2, Berita 28

No comments: