Pembacaan
Alkitab: Gal. 6:10, 16
Dalam 6:16 Paulus berkata selanjutnya, “Bagi semua orang yang
memberi dirinya dipimpin oleh patokan ini, turunlah kiranya damai sejahtera dan
rahmat atas mereka dan atas Israel milik Allah.” Patokan yang Paulus
katakan di sini adalah patokan menjadi ciptaan baru, patokan hidup oleh Roh melalui
iman, bukan dari memelihara hukum Taurat dengan melakukan
ketetapan-ketetapannya. Patokan ini, patokan ciptaan baru, adalah Allah Tritunggal
yang telah melalui proses menjadi hayat dan kehidupan kita. Di satu pihak, kita
mengatakan dalam kehidupan gereja kita tidak mempunyai peraturan-peraturan dan ketetapan-ketetapan.
Meskipun ini benar, tetapi tidak semua aspek demikian, sebab kita jelas memiliki
patokan yang dikatakan dalam 6:16 ini. Kita perlu dipimpin oleh patokan yang adalah
Allah Tritunggal yang telah melalui proses menjadi hayat dan kehidupan kita.
Hidup secara demikian, oleh ciptaan baru, adalah patokan kita.
Dalam 5:25 Paulus menyuruh kita hidup oleh Roh, dan dalam 6:16
Paulus menyuruh kita dipimpin oleh “patokan ini”. Ini menunjukkan
bahwa hidup dan dipimpin dengan patokan ini berarti hidup oleh Roh. Dengan kata
lain, patokan itu sama dengan Roh itu. Bila kita hidup oleh Roh itu, kita hidup
oleh Allah Tritunggal yang telah melalui proses sebagai hayat dan kehidupan
kita. Karena itu, hidup oleh Roh itu berarti hidup oleh patokan ini.
Mengenai orang-orang yang hidup dan dipimpin oleh patokan ini
Paulus berkata, “Damai sejahtera dan rahmat atas mereka.” Paulus membuka Surat
Kirimannya dengan perkataan tentang anugerah dan damai sejahtera. Ini cocok
bagi orang-orang Galatia (1:3). Tetapi pada akhir Kitab Galatia, Paulus
menyebut damai sejahtera (ayat 16) di depan rahmat dan anugerah (ayat 18).
Anugerah adalah Allah Tritunggal menjadi kenikmatan kita, dan damai sejahtera
adalah hasil dari kenikmatan ini. Bila kita menikmati Allah Tritunggal sebagai
anugerah, kita pun memiliki damai sejahtera. Jadi damai sejahtera adalah
keadaan yang dihasilkan dari anugerah. Tetapi, sekalipun kita memiliki damai
sejahtera, kita tetap memerlukan lebih banyak anugerah. Pertama-tama kita menerima
anugerah, dan anugerah mendatangkan keadaan damai sejahtera. Kemudian ketika
kita tinggal di dalam keadaan penuh damai sejahtera, kita perlu menerima rahmat
dan anugerah lebih lanjut. Sebagai tambahan anugerah, kita perlu menerima rahmat.
Karena itu, Paulus berkata bahwa atas orang-orang yang hidup oleh patokan ini, yaitu
yang hidup oleh Roh, ada damai sejahtera dan rahmat.
Paulus menyimpulkan ayat 16 dengan perkataan, “Dan atas Israel
milik Allah.” Kata “dan” yang diterjemahkan dari kata Yunani “kai” di
sini bukan kata penghubung, melainkan kata penjelasan, menunjukkan bahwa rasul
menganggap banyak individu orang beriman di dalam Kristus secara korporat
adalah Israel milik Allah. Israel milik Allah adalah Israel sejati (Rm. 9:6; 2:28-29;
Flp. 3:3), termasuk semua orang beriman kafir dan Yahudi di dalam Kristus.
Itulah anak-anak Abraham yang sejati (Gal. 3:7, 29), keluarga iman (6:10).
Sumber:
Pelajaran-Hayat Galatia, Buku 2, Berita 30
No comments:
Post a Comment