Pembacaan Alkitab: Mrk. 10:32-52
Doa baca: “Dan siapa saja yang ingin
menjadi yang pertama di antara kamu, hendaklah ia menjadi hamba untuk
semuanya.” (Mrk. 10:44)
Kebutaan Para Pengikut Tuhan
Ketika Tuhan Yesus dan
murid-murid-Nya berada dalam perjalanan ke Yerusalem, Dia ingin memberi kesan
kepada mereka dengan kematianNya yang almuhit dan kebangkitan-Nya yang ajaib.
Karena itu, untuk kali ketiga, Dia berbicara kepada mereka mengenai kematian
dan kebangkitan-Nya. Namun, murid-murid tidak melihatnya. Bahkan setelah Tuhan
mengulang perkataan ini untuk kali ketiga, para pengikut-Nya masih tidak
melihat-Nya.
Peristiwa yang dicatat dalam
Markus 10:35-45 membuktikan bahwa murid-murid HambaPenyelamat buta terhadap
visi kematian dan kebangkitan-Nya. Tiba-tiba setelah Tuhan mewahyukan kematian
dan kebangkitan-Nya untuk kali ketiga, Yakobus dan Yohanes datang kepadaNya dan
berkata, “Guru, kami harap Engkau
melakukan apa pun yang kami minta dari Engkau!” (ayat 35). Tuhan menjawab, “‘Apa yang kamu kehendaki Kuperbuat bagimu?’
Lalu kata mereka, 'Perkenankanlah kami duduk dalam kemuliaan-Mu kelak, yang
seorang di sebelah kanan-Mu dan yang seorang lagi di sebelah kiri-Mu.”
(ayat 36-37). Permintaan ini mengungkapkan fakta bahwa Yohanes dan Yakobus
masih anak-anak guruh yang alamiah. Mereka tentunya belum digantikan oleh
Kristus, dan mereka belum disalibkan dan dibawa ke dalam kebangkitan Tuhan.
Tuhan telah memberi tahu
murid-murid-Nya bahwa Dia akan mati. Tetapi mereka begitu berambisi untuk duduk
di sebelah kiri dan kanan Tuhan. Permintaan mereka benar-benar alamiah
Dalam ayat 38, Tuhan
memberitahu kepada mereka bahwa, mereka yang mau duduk di sebelah kanan dan
kiri Tuhan dalam kemuliaan-Nya harus siap “minum cawan” penderitaan. Memikul
salib adalah jalan untuk masuk ke dalam kerajaan (Kis. 14:22). Permohonan
egoistis dari Yohanes dan Yakobus memberi Tuhan suatu kesempatan untuk
mewahyukan jalan masuk ke dalam kerajaan.
Sumber: Pelajaran-Hayat
Markus, Buku 2,
Berita 32
No comments:
Post a Comment