Pembacaan Alkitab: Mrk. 11:27-12:44
Doa baca: “Sebab mereka semua memberi
dari kelimpahannya, tetapi janda ini memberi dari kekurangannya semua yang dimilikinya,
yaitu seluruh nafkahnya.” (Mrk. 12:44)
Perbandingan Realitas dan Kesia-siaan
Sangatlah
berarti bahwa setelah Tuhan menaklukkan semua penentang-Nya, Dia memberikan
peringatan tentang menghadapi ahli- ahli Taurat dan memuji janda miskin yang
setia. Pertama, Ia memperingatkan murid-murid-Nya agar waspada terhadap
pengajaran yang sia-sia, yang kosong dari ahli-ahli Taurat. Kemudian Ia
mendorong mereka untuk mengapresiasi realitas batiniah seorang janda. Dia ingin
mereka melihat ke dalam situasi di antara umat Allah, bukan hanya melihat yang
luaran menurut cara manusia, tetapi yang batiniah menurut realitas batiniah
manusia. Ahli Taurat adalah sekelompok orang dari umat Allah yang membicarakan
kesia-siaan, tetapi janda miskin dalam Markus 12:44 melambangkan kaum beriman
yang memiliki realitas batiniah. Kita mungkin miskin dalam segala hal, tetapi
di dalam kita dapat memiliki realitas dari Tuhan yang kepada- Nya kita berseru,
realitas terhadap Allah yang kita layani. Kita mungkin tidak memiliki kefasihan
atau pengetahuan yang cukup, dan kita tidak mengejar hal-hal itu. Tetapi kita
memiliki satu hal—realitas batiniah.
Tidak
ada yang menyingkapkan realitas batiniah kaum beriman lebih jelas daripada
perkara uang. Uang menyingkapkan realitas batiniah kaum beriman karena dalam
hidup manusia tidak ada yang lebih nyata daripada uang atau harta benda. Uang
atau harta benda Anda menguji apakah Anda memiliki realitas terhadap Allah.
Kita perlu memperhatikan apakah kita akan menjadi ahli Taurat atau janda. Anda
mau menjadi ahli Taurat yang kosong atau janda yang penuh dengan realitas?
Semoga
kita semua waspada terhadap kesia- siaan, terutama kesia-siaan dalam
pembicaraan, kefasihan, pengetahuan, doktrin, dan pengajaran. Pada saat yang
sama, kita semua seharusnya belajar mengapresiasi, memustikakan apa yang riil
dalam pandangan Tuhan.
Sumber: Pelajaran-Hayat
Markus, Buku 2,
Berita 38
No comments:
Post a Comment