Hitstat

24 October 2018

Markus - Minggu 20 Rabu


Pembacaan Alkitab: Mrk. 11:27-12:44
Doa baca: “Sebab mereka semua memberi dari kelimpahannya, tetapi janda ini memberi dari kekurangannya semua yang dimilikinya, yaitu seluruh nafkahnya.” (Mrk. 12:44)


Perbandingan Realitas dan Kesia-siaan


Sangatlah berarti bahwa setelah Tuhan menaklukkan semua penentang-Nya, Dia memberikan peringatan tentang menghadapi ahli- ahli Taurat dan memuji janda miskin yang setia. Pertama, Ia memperingatkan murid-murid-Nya agar waspada terhadap pengajaran yang sia-sia, yang kosong dari ahli-ahli Taurat. Kemudian Ia mendorong mereka untuk mengapresiasi realitas batiniah seorang janda. Dia ingin mereka melihat ke dalam situasi di antara umat Allah, bukan hanya melihat yang luaran menurut cara manusia, tetapi yang batiniah menurut realitas batiniah manusia. Ahli Taurat adalah sekelompok orang dari umat Allah yang membicarakan kesia-siaan, tetapi janda miskin dalam Markus 12:44 melambangkan kaum beriman yang memiliki realitas batiniah. Kita mungkin miskin dalam segala hal, tetapi di dalam kita dapat memiliki realitas dari Tuhan yang kepada- Nya kita berseru, realitas terhadap Allah yang kita layani. Kita mungkin tidak memiliki kefasihan atau pengetahuan yang cukup, dan kita tidak mengejar hal-hal itu. Tetapi kita memiliki satu halrealitas batiniah.

Tidak ada yang menyingkapkan realitas batiniah kaum beriman lebih jelas daripada perkara uang. Uang menyingkapkan realitas batiniah kaum beriman karena dalam hidup manusia tidak ada yang lebih nyata daripada uang atau harta benda. Uang atau harta benda Anda menguji apakah Anda memiliki realitas terhadap Allah. Kita perlu memperhatikan apakah kita akan menjadi ahli Taurat atau janda. Anda mau menjadi ahli Taurat yang kosong atau janda yang penuh dengan realitas?

Semoga kita semua waspada terhadap kesia- siaan, terutama kesia-siaan dalam pembicaraan, kefasihan, pengetahuan, doktrin, dan pengajaran. Pada saat yang sama, kita semua seharusnya belajar mengapresiasi, memustikakan apa yang riil dalam pandangan Tuhan.


Sumber: Pelajaran-Hayat Markus, Buku 2, Berita 38

No comments: